Cap Go Meh 2025 di Bali: Perayaan Penuh Makna, Kehangatan, dan Kuliner Khas Teo Chew yang Menggugah Selera
(Baliekbis.com), Perkumpulan Teo Chew Bali (Teo Chew Bali) menggelar acara spesial yang memadukan tradisi, budaya, dan kekeluargaan khas masyarakat Teo Chew dalam perayaan Cap Go Meh, yang menandai penutupan perayaan Tahun Baru Imlek pada Rabu, 12 Februari 2025.
Perayaan Cap Go Meh dengan penuh kemeriahan dan kehangatan ini digelar di Restoran Nyonya Secret, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, dengan dihadiri oleh ratusan anggota komunitas Teo Chew yang masih menjaga tradisi leluhur, termasuk penggunaan bahasa dialek Teo Chew dan Mandarin.
“Cap Go Meh adalah momen untuk mempererat tali persaudaraan dan mengenang perjuangan nenek moyang kita. Oleh karena itu, perayaan Cap Go Meh tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga sarat makna bagi keluarga,” kata Asman selaku Ketua Panitia Cap Go Meh 2025.
Rangkaian Cap Go Meh kali ini menampilkan kuliner khas Teo Chew yang lezat, menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Seluruh jajaran pengurus Teo Chew Bali hadir bersama anggota dan keluarganya, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.
Perayaan Cap Go Meh 2025 di Bali tidak hanya kaya akan makna, tetapi juga penuh hiburan. Acara ini dimeriahkan oleh empat barongsai yang baru saja didatangkan dari Singapura oleh Bali Dragon and Lion Athletic Association (Long Shi).
Dewa Uang atau Cai Shen Ye juga hadir untuk membagikan angpao kepada pengunjung, menambah semarak suasana. Tidak ketinggalan, ada sekitar 100 door prize menarik yang dibagikan, serta berbagai hiburan yang memukau. Semua ini menciptakan atmosfer kekeluargaan yang hangat dan menyenangkan.
Suku Teo Chew dikenal sebagai salah satu kelompok perantau yang gigih. Dengan istilah Xia Nan Yang, nenek moyang mereka meninggalkan kampung halaman di Tiongkok untuk mengarungi samudra dan mencari kehidupan yang lebih baik.
Di Indonesia, keturunan Teo Chew telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang. Tokoh-tokoh dunia sukses seperti Li Ka-shing dari Hong Kong dan Ma Hua Teng, pendiri Tencent (WeChat) dari China, adalah bukti nyata semangat dan ketekunan orang Teo Chew.
Di Thailand, bahkan seorang raja, Raja Taksin Agung (kerajaan Thai Siam, 1768–1782), berasal dari keturunan Teo Chew. Di Bali, keturunan Teo Chew sangat membaur dalam kehidupan bermasyarakat, memajukan pariwisata Bali, dan menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi melalui berbagai kegiatan bakti sosial.
Bakti sosial yang dilaksanakan diantaranya dengan donor darah rutin setiap tiga bulan, memberikan bantuan ke panti wredha, ikut serta dalam pelayanan pemberian vaksin dan masker medis saat pandemi COVID-19, pembagian beras dan sembako, membagikan nasi bungkus gratis bagi petugas kebersihan dan orang-orang yang membutuhkan, bedah rumah, dan lain-lain.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Teo Chew Bali, Hery Sudiarto, menambahkan, Tahun Ular Kayu 2025 diprediksi membawa energi positif, terutama dalam hal pertumbuhan, stabilitas, dan kebijaksanaan. “Tahun ini adalah waktu yang tepat untuk meraih peluang baru, terutama dalam karier dan bisnis,” ujarnya.
Hery juga berharap agar keturunan Teo Chew di Bali semakin jaya dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, menjaga keindahan Bali, serta berbakti kepada negara.
Maike, selaku Ketua Dewan Pengawas Teo Chew Bali, menyampaikan bahwa Cap Go Meh 2025 di Bali bukan sekadar perayaan, tetapi juga wujud pelestarian budaya dan tradisi leluhur. Dengan kehangatan, kuliner lezat, dan kemeriahan yang ditawarkan, acara ini menjadi bukti bahwa budaya Teo Chew tetap hidup dan berkembang di tanah Bali.
“Mari kita sambut Tahun Ular Kayu dengan semangat baru, harapan baru, dan tekad untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bersama,” tutur Maike.
Jajaran pengurus yang hadir antara lain: Andre Liembono (Dewan Pengawas), Efendy (Waketum), Suryadi Suryadhamma (Waketum), Erdi Sunardi (Bendahara Umum), Handra Halim, Irene, Michael Wu, Stanley Annjaya, Robin, Lim Tanais, Frendy, Phillipe, pengurus Teo Chew Youth Steve (Ketua), Andreas Chandra (Waka), Felicia (Bendahara), Ray, Lim, Vincent, Wilbert, Ivan, Jimmy, Christian yang bekerja keras sebagai panitia untuk menyukseskan kegiatan ini.
Leave a Reply