Cara Koster Bangkitkan Perekonomian Desa
(Baliekbis.com), Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menghadiri Parade Budaya dan Kebulatan Tekad Perkumpulan Kreativitas Anak Muda Sad Guna dan Komponen Masyarakat di Lapangan Desa Wansari, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Di hadapan ribuan warga yang hadir, Koster menegaskan jika Kabupaten Tabanan akan dijadikan pilar utama pembangunan Bali. Bukan tanpa alasan Koster menyatakan hal itu. Seperti siketahui bersama, Kabupaten Tabanan merupakan wilayah strategis sebagai lumbung beras Bali. Tak hanya sekadar sektor pertanian, di dalamnya juga terdapat tradisi dan budaya yang berkolaborasi begitu kuat. “Sebagai penghasil beras di Bali, maka ke depan Tabanan harus mendapat prioritas pembangunan, khususnya dalam sektor pertanian mulai dari hulu hingga hilir,” kata Koster, Rabu 6 Juni 2018.
Di hilir, Koster ingin membangun industri pengolahan gabah agar seluruh produksi bisa dilakukan sendiri oleh petani. Di sisi lain, sebagai upaya proteksi dan meningkatkan pendapatan petani, ia juga akan mengeluarkan peraturan agar mereka mendapat keuntungan minimal 20-30 persen dari biaya produksi “Sebagai daerah lumbung beras, maka harus dijamin harganya sepadan dengan apa yang menjadi jerih payah petani kita,” katanya. Selain itu, nantinya hotel dan restoran wajib menggunakan beras dan produk lokal lainnya dari Bali. Tentu saja standar kualitas menjadi hal utama yang akan dibenahi olehnya. Ia ingin pariwisata yang begitu gemerlap di Bali memiliki kontribusi konkret pada sektor pertanian. “Sehingga perekonomian petani bangkit dia, tumbuh dia, meningkat pendapatannya. Dengan pendapatan yang memadai, teknologi yang mumpuni, kita berharap anak-anak muda kita mau berkecimpung di sektor pertanian. Anak-anak muda kita mau terjun sebagai petani. Kita akan rancang agar sektor pertanian diminati oleh generasi muda,” ujar Koster. Di sisi lain, ke depan Koster juga akan membuat kebijakan one product one village atau satu desa satu produk unggulan untuk menumbuhkembangkan dan menggairahkan perekonomian di pedesaan. “Ke depan kami akan mengembangkan satu desa, satu produk. Semua desa dapat kesempatan sepadan agar produk unggulannya menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi desa. Pemprov Bali nantinya akan memfasilitasi keseluruhan mulai permodalan, teknologi, kemasan hingga pemasaran,” demikian Koster.(lit)