Cegah Covid-19, Gubernur Bali: Penerapan “Local Lock Down” Tergantung Arahan Pusat
(Baliekbis.com),Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan
terkait kemungkinan Bali menerapkan “local lock down”, sebagaimana yang ditempuh sejumlah daerah, pihaknya masih menunggu arahan dan kebijakan dari pemerintah pusat. Sebab hal itu memang sesuai arahan kebijakan Presiden.
Walapun belum memberlakukan lock down secara total, tapi Bali sudah maksimal membatasi pergerakan warga keluar dari rumah, dengan himbauan kerja di rumah, belajar di rumah dan larangan ke luar. Kecuali untuk kebutuhan yang betul-betul mendesak atau karena memiliki kepentingan secara khusus. Dilarang mengunjungi tempat keramaian, pusat hiburan yang ada di kabupaten/kota.
“Kami minta tunda rencana berangkat ke luar Bali. Kendalikan warga ke luar masuk sehingga risiko penyebaran akan dapat dikendalikan dan dibatasi,” ujar Gubernur
saat wawancara dengan sebuah stasiun TV Nasional, Sabtu (28/3/2020) sore.
Terkait sanksi bagi warga yang masih berkumpul, pihaknya telah mengeluarkan imbauan agar kegiatan adat dan agama, maksimum diikuti 25 orang, kalau lebih desa adat dan pecalang akan membatasi. Pada saat 26 Maret, dibantu aparat kepolisian, masyarakat disiplin tak keluar ruamah.
Sampai sekarang warga yang ke luar rumah sangat jarang. Jalan-jalan di seluruh wilayah Bali sepi, begitu juga supermarket sepi, rumah makan sepi, himbauan yang kami berikan berjalan dengan baik. “Ini semua berkat dukungan Bapak Pangdam, Kapolda dan pihak lainnya, khususnya bupati/walokota se-Bali serta desa adat yang melaksanakan tugas dengan baik sehingga pencegahan penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali berjalan baik dan efektif,” ujar Koster.
Ditambahkan Bali juga belum melakukan pembatasan masuknya turis asing melalui penutupan bandara. Namun sejumlah negara telah menempuh kebijakan dengan menutup bandara sehingga otomatis tidak ada penerbangan ke Indonesia atau Bali dari negara-negara tesebut.
Gubernur mengatakan pihaknya sudah bersurat kepada bupati/walikota se-Bali agar menutup objek wisata di wilayahnya.
Dijelaskan di Bali secara akumulatif jumlah PDP saat ini sebanyak 130 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan negatif COVID-19 sebanyak 87 orang sudah ke luar, balik ke rumah dinyatakan sehat. Jumlah pasien positif COVID-19 ada 9 orang terdiri 4 WNA dan 5 WNI. Ada 34 orang yang dirawat di RS, baik di Sanglah maupun 10 RS pemerintah yang tersebar di kabupaten/kota. Bali masih memiliki ketersediiaan ruang isolasi yang memadai sekiranya ada tambahan pasien positif.
Pihaknya juga telah menyiapkan RS PTN Udayana sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, maupun pusat pencegahan. “Kalau itu sudah siap, maka RS daerah lainnya yang saat ini merawat pasien COVID-19 akan kami hentikan, supaya penyebarannya bisa dilokalisir. Pengelolaan COVID-19 di Bali hanya dipusatkan di RS PTN Udayana,” tegas Koster. (ist)