Cegah DBD dengan Jumantik Mandiri
(Baliekbis.com), Kecamatan Denpasar Barat gencar mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya demam berdarah. Disamping juga melaksanakan lomba pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk seluruh desa/lurah se-Kecamatan Denpasar Barat. Demikian disampaikan Camat Denpasar Barat AAN Made Wijaya yang didampingi Kasi Ketentraman Umum dan Kebersiahan Kecamatan Denpasar, Arya Wirawan, Senin (20/8) saat ditemui di kantor camat setempat.
Lebih lanjut Made Wijaya menambahkan pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi PSN untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat. Bahkan PSN yang dilakukan telah dilombakan yang diikuti oleh seluruh desa/lurah se-Kecamatan Denpasar Barat.
“Kami terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan dan menekan angka bebas jentik di wilayah kecamatan Denpasar Barat,” ujarnya. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan Kota Denpasar menjadi kota bebas jentik. Dalam lomba PSN ada beberapa indokator penilaian meliputi kasus dan kematian DBD (demam berdara dangue), keberadaan jentik, kegiatan warga dan lingkungan rumah termasuk juga kondisi lingkungan banjar. Disamping itu terobosan yang dilakukan untuk menekan kasus DBD, setiap keluarga diharapkan bisa berperan menjadi jumantik mandiri, yang bertugas mengecek setiap genangan air di rumah tangga. “Kalau jumantik bisa bekerja aktif dan efektif maka telur nyamuk bisa diberantas sebelum menetas. Siklus Nyamuk ini dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa adalah 7-10 hari,” kata ujarnya.
Prinsip dari penanggulangan DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk yang efektif dan efisien. Jumantik mandiri terdiri atas personel dalam satu keluarga yang tugasnya adalah melakukan pemantauan jentik dan pembasmian nyamuk secara kontinyu di rumah masing-masing dan dilakukan secara mandiri. Made Wijaya menambahkan dengan terbentuknya jumantik mandiri dapat menekan kasus DBD secara maksimal. Selain ada jumantik mandiri juga terdapat jumantik dari desa/lurah yang terus melakukan sosialisasi pada masyarakat. “Jika ditemukan ada jentik, pemilik rumah akan diminta untuk melakukan 3M (menguras, menutup, dan mengubur). Bila nanti di pemantauan kedua masih ditemukan jentik, kami akan memberi peringatan,” katanya. Hal ini diharapkan, angka bebas jentik bisa tercapai secara maksimal. Tahun 2016 terjadi kasus DBD di kecamatan Denpasar Barat sebesar 346 dan mengalami penurunan segnifikan tahun 2017 menjadi 27 kasus.
I Gede Adi Nataliana Kepala Lingkungan Bumi Werdi, Desa Dauh Puri Kauh yang tiga kali sebagai juara PSN tingkat kecamatan Denpasar Barat mengaku kesadaran masyarakat diwilayahnya untuk melakukan PSN sangat antusias. Hal ini dibuktikan lingkungan Bumi Werdi meraih juara pertama untuk lomba PSN tiga kali berturut-turut. Meski demikian Ia mengaku masih ada beberapa masyarakat terutama pendatang kurang begitu terhadap kebersihan lingkungan. “Kami akan melakukan koordinasi dengan bendesa adat untuk melakukan pengawasan terhadap penduduk pendatang untuk mewujudkan lingkungan bersih,” ujarnya. (gst)