Cegah Kasus Bunuh Diri, Masyarakat Harus Terbuka dan Berani Bicara
(Baliekbis.com), Kasus bunuh diri seorang ibu muda yang melibatkan tiga anaknya menyita perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Agar kasus serupa tak terulang di kemudian hari, Pastika mendorong masyarakat lebih berani bicara secara terbuka. Hal itu disampaikannya saat berorasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (25/2).
Menurut Pastika, selain faktor lain, kasus bunuh diri juga dipicu oleh sikap tertutup dan kurang berani bicara. “Kalau kita ingin didengar, maka kita harus berani bicara,” tandasnya. Lebih jauh Ia menyampaikan bahwa salah satu tujuan dilaksanakannya kegiatan PB3AS adalah mendorong keberanian masyarakat untuk bicara di hadapan orang banyak. “Karena itu, Podium ini jangan disia-siakan, kita harus bangga karena hingga saat ini masih merupakan satu-satunya di Indonesia. Semua orang bisa menyampaikan berbagai hal di podium ini,” imbuhnya.
Masih dalam orasinya, Pastika juga menyinggung tentang tiga musuh besar negara yang harus dilawan. Tiga musuh besar itu adalah korupsi, terorisme dan narkotika. Di antara tiga musuh besar tersebut, menurutnya penyalahgunaan narkotika masih menjadi ancaman sangat serius. Jika tak segera tertanggulangi, penyalahgunaan narkotika bisa melenyapkan sebuah generasi. “Karena kalau sudah ketergantungan, akan sangat berhahaya. Narkotika akan merusak seluruh organ tubuh,” tandasnya.
Mengingat besarnya bahaya yang ditimbulkan oleh tindakan penyalahgunaan narkotika, Pastika kembali mengingatkan masyarakat khususnya generasi muda agar jangan sesekali bersinggungan dengan barang haram tersebut. Pada bagian lain, Pastika kembali membahas tentang makin kompleksnya tantangan yang akan dihadapi di masa-masa mendatang. Oleh karena itu, ia menyemangati kalangan generasi muda agar terus mengasah kemampuan dan meningkatkan kualitas diri.
Selain orasi Gubernur Pastika, PB3AS kali ini juga dimanfaatkan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Denpasar untuk menginformasikan kegiatan lelang yang saat ini tengah dilaksanakan oleh lembaga tersebut. Ryan Eka Prasetya selaku pelaksana lelang mengundang masyarakat untuk mengikuti proses lelang yang berlangsung di pelataran Gedung Keuangan Negara Denpasar. “Ada banyak barang kebutuhan rumah tangga, silahkan datang,” ujarnya.
Masih terkait lelang barang negara, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali IB Ngurah Ardha menyampaikan syarat lelang barang negara seperti kendaraan roda empat dan roda dua. Mengacu aturan yang berlaku, kendaraan dinas boleh dilelang jika sudah berusia minimal 7 tahun. “Dalam kondisi tertentu, kendaraan boleh dilelang sebelum berusia tujuh tahun. Misalnya dengan kondisi rusak berat,” bebernya. Sementara itu, Anggota KPU Bali I Wayan Jondra tampil di podium untuk mensosialisasikan Pilgub 2018. Bukan dengan berorasi, Jondra memilih melakukan sosialisasi dengan kuis interaktif. Ide Jondra dalam melakukan sosialisasi mendapat apresiasi dari Gubernur Pastika karena dinilai lebih efektif.
PB3AS minggu ini makin semarak dengan partisipasi mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha. Mereka menghibur pengunjung dengan musik akustik. Selain itu, salah seorang mahasiswinya juga berorasi tentang penyalahgunaan narkoba dalam resep dokter. Sedangkan Pak Ogah Taman Pancing yang tampil berikutnya menyoroti penggunaan kartu elektronik di Jalan Tol Bali Mandara yang kerap menimbulkan antrean panjang. (sus)