Cegah Penyalahgunaan Teknologi Informasi, Pemkot Gelar Seminar “Budaya Keamanan Informasi”
(Baliekbis.com), Pemerintah Kota Denpasar dibawah Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar menggelar Seminar Budaya Keamanan Informasi yang diikuti oleh para Perbekel/Lurah se-Kota Denpasar serta instansi terkait lainnya, Rabu (8/9) di Graha Sewaka Dharma Lumintang. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kabid Komunikasi Inforamasi Publik, I Dewa Gede Rai sekaligus sebagai moderator kegiatan seminar yang menghadirkan tiga narasumber yakni Prabaswari dari Deputi Proteksi Pemerintah, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), I Gede Putu Krisna Juliharta, Ketua Relawan TIK Provinsi Bali, dan Zulfadly Syam dari Direktur PT. Greencomm Networks.
Ditemui usai seminar, Dewa Gede Rai mengatakan bahwa saat ini perkembangan teknologi informasi sangat luar biasa pesatnya dan juga memberikan pengauh di sektor-sektor penting seperti pendidikan, sektor usaha maupun pelayanan publik dari pemerintah. Karena begitu pesatnya, saat ini informasi maupun pesan sangat mudah untuk dapat dikirim maupun diunduh menggunakan sistem elektronik.
Kemudahan yang diberikan dalam menggunakan teknologi berpengaruh terhadap rentannya tingkat kerawanan dan kebocoran dari informasi tersebut. Lebih lanjut ia mencontohkan seperti kebocoran data facebook baru-baru ini sangat merugikan kita semua sebagai pengguna, karena data-data pribadi kita digunakan untuk kegiatan yang bersifat negatif.
Oleh karena itu, kita sebagai pengguna teknologi perlu memperkaya diri dengan pengetahuan tentang bagaimana mengamankan informasi-informasi penting agar tidak terjadi kebocoran data. “Melalui seminar ini kita berharap agar dapat memiliki pengetahuan yang lebih bagaimana caranya memproteksi data-data atau informasi penting yang kita miliki agar tidak bocor dan disalah gunakan. Terlebih kita sebagai perangkat daerah dituntut untuk menggunakan teknologi informasi didalam pekerjaan untuk menunjang e-government di Kota Denpasar,” kata Dewa Rai.
Sementara salah seorang narasumber, Prabaswari dari Deputi Proteksi Pemerintah, BSSN yang membawakan materi pengenalan peranan cyber dan persandian dalam pengembangan e-government menjelaskan bahwa perekambangan teknologi dan informasi saat ini membawa paradigma baru dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan perekambanganya tidak hanya pada lingkup teknologi informasi saja, melainkan merambah ke berbagai sektor hingga pemerintahan.
Keberadaan Teknologi Informasi merupakan akses yang tidak hanya untuk individu, melainkan turut dimanfaatkan oleh organisasi dan bahkan Negara. Sehingga keamanan dan data-data yang berada didalamnya harus terlindungi serta terjamin keamanannya. Hal inilah yang mernjadi tugas dari BSSN yakni Cyber Security yang mencakup keamanan aplikasi, keamanan informasi, penanganan insiden dan keamanan jaringan
Cyber security adalah keamanan yang melingkupi cyber space atau keamanan aplikasi dan keamanan informasi, penanganan insiden dan keamanan jaringan. Empat hal inilah yang menjadi lingkup keamanan cyeber sehingga mampu memberikan dukungan terhadap pengembangan smart city dalam upaya menciptakan e-government. “Melihat pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini tentu memungkinkan adanya kebocoran data, sehingga untuk meminimalisir penyalahgunaan data pribadi, maka data-data pribadi yang harus kita lindungi karena ada informasi yang bersifat publik dan privasi, hal inilah yang perlu dilindungi sehingga data-data masyarakat, organisasi bahkan negara dapat terlindungi dan terjamin keamananya,” pungkasnya. (ngr)