Cegah Pergaulan Bebas, Orang Tua Mesti Awasi Anak
(Baliekbis.com), Banyaknya generasi muda yang terjerumus kepergaulan bebas mendapat perhatian dari Ny. Putri Suastini Koster. Menurutnya, sebagian besar pelaku pergaulan bebas adalah remaja. Hal ini dikarenakan minimnya edukasi mengenai hubungan seksual dan ketidaktahuan akan bahaya di baliknya. Sehingga tidak heran, begitu banyak kawula muda yang terjerumus ke jurang pergaulan bebas. Untuk itu, Ia meminta kepada orang tua untuk meningkatkan pengawasannya terhadap sang anak.
Hal itu disampaikan Ny. Putri Suastini Koster saat menerima audiensi Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Bali Pink Ribbon, Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Bali, Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) serta Komisi Penanggulangan Aids Provinsi Bali, Kamis, (8/12) di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar.
“Masa remaja adalah masa yang indah untuk mengukir cerita penuh kenangan. Namun, impian memiliki masa muda yang indah bisa hilang dalam sekejap apabila terjerumus ke dalam bahaya pergaulan bebas,” ujar Ny. Putri Suastini Koster.
“Masa remaja adalah masa yang indah untuk mengukir cerita penuh kenangan. Namun, impian memiliki masa muda yang indah bisa hilang dalam sekejap apabila terjerumus ke dalam bahaya pergaulan bebas,” ujar Ny. Putri Suastini Koster.
Menurut Ketua TP PKK Provinsi Bali ini, orang tua harus bisa berikan dorongan motivasi dan kesadaran kepada anak tentang pentingnya upaya menghargai diri sendiri. Selain itu, alihkan perhatiannya dari bahaya pergaulan bebas melalui aktivitas positif dan hobi yang bisa dilakukan bersama-sama (antara orang tua dan anak).
“Pergaulan sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan kepribadian. Remaja sangat rentan terhadap pergaulan yang ada dalam lingkungannya. Remaja harus menghindari pergaulan yang bebas, karena remaja masih labil dan sedang mencari jati diri.
“Pergaulan sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan kepribadian. Remaja sangat rentan terhadap pergaulan yang ada dalam lingkungannya. Remaja harus menghindari pergaulan yang bebas, karena remaja masih labil dan sedang mencari jati diri.
Orang tua harus hadir disaat anak sudah mulai pada masa puber-nya, apabila anak tidak bisa mengendalikan diri maka hal negatif akan bisa dilakukannya. Untuk itu, Orang tua harus memberikan pengawasan secara khusus kepada anak,” tegas Istri dari Gubernur Bali Wayan Koster ini, menambahkan jika dampak dari pergaulan bebas akan memberikan pengaruh besar bagi diri sendiri, orang tua maupun lingkungan terdekatnya. Selain itu, Ny. Putri Suastini Koster juga menerima audiensi dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Korwil Bali, Senat Mahasiswa Fakuktask Ilmu Budaya UNUD, Koperasi Laksmi serta Panitia Anugrah Musik Bali. (amb)