Chris Jhon Bertemu Pengusaha, Ketua Kadin Harapkan Ada Event Tinju Berskala Internasional di Bali
(Baliekbis.com),Ketua Kadin Bali Made Ariandi sangat mendukung kehadiran CJF (Chris Jhon Foundation) dalam upaya mengembangkan olahraga khususnya tinju di Bali.
“Selain membina bakat petinju-petinju muda bisa berprestasi, juga yang tak kalah penting event-event tinju berkala internasional kalau bisa digelar di Bali,” ujar Ariandi saat menerima Chris Jhon dan rombongan CJF Bali yang dipimpin ketuanya Putu Caka Martadinata, Kamis (30/1/2020) siang.
Kehadiran Chris Jhon dan CJF Bali selain untuk silaturahmi sekaligus menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya ayahanda Made Ariandi beberapa waktu lalu.
Ariandi mengatakan pengembangan olahraga di Bali sangat penting bukan saja dari sisi pembinaan dan pengembangan bakat untuk melahirkan atlet prestasi baik daerah maupun nasional, juga dalam konteks pariwisata.
Sebab melalui sport tourism akan sangat mendukung upaya-upaya meningkatkan kunjungan pariwisata. “Apalagi kalau bisa digelar acara yang berskala internasional tentu merupakan wahana promosi yang sangat efektif bagi pariwisata yang menjadi andalan ekonomi Bali,” jelas Ariandi.
Chris Jhon (kanan) bersama Ega Jaya
Sementara Chris Jhon mengatakan sangat tertarik untuk membina sekaligus mengembangkan atlet-atlet tinju dari kalangan usia dini di Bali. “Bali banyak memiliki bibit petinju berbakat yang kalau dilatih dengan baik bisa meraih prestasi,” jelasnya.
Karena itu kehadiran CJF Bali diharapkan bisa menampung sekaligus membina bakat-bakat muda ini agar berprestasi. Sebagaimana diungkapkan Ketua CJF Bali Caka Martadinata minat remaja untuk menggeluti dunia tinju ini cukup besar. Dari kunjungan di lapangan pihaknya mendata sekitar 20 remaja menyatakan minatnya berlatih tinju.
Dukungan juga disampaikan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menerima Chris Jhon dan tim CJF Bali. Bahkan Ketua Pertina Bali yang juga Ketua DPRD Bali IN Adi Wiryatama ketika menerima rombongan Chris Jhon di kediamannya Tabanan menyatakan akan membangun sarana latihan tinju di kebunnya yang cukup luas.
Chris Jhon mengatakan selain akan memberdayakan pelatih di daerah-daerah, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan pelatih dari luar negeri, seperti Australia. Chris Jhon menepis kesan tinju sebagai olahraga yang membahayakan. Dikatakan semua ada tekniknya, kalau ini dipahami dan dibarengi dengan latihan-latihan maka kemungkinan bahaya bisa dihindari.
Kendala tinju di Bali selama ini akibat kurangnya pertandingan untuk mengukur kemampuan atlet. “Bibit petinju banyak, tapi wadah untuk latih tanding yang masih minim. Ini yang perlu dicarikan solusinya,” ujar salah seorang pengurus CJF Bali. (bas)