Cita Rasa Masakan Bali Makin Mendunia
(Baliekbis.com), Makanan khas Bali yang kerap terkesan sangat pedas kini bukan halangan untuk dinikmati turis manca negara yang umumnya tak menyukai masakan rasa pedas. Di tangan para chef, cita rasa masakan Bali ini mampu diolah sehingga bisa dinikmati lidah turis dari berbagai belahan dunia. Bahkan kini cita rasa makanan khas Bali itu makin digemari. “Cita rasa makanan khas Bali tiada taranya,” ujar Chef Chris Salans dari Mozaic Restaurant pada jumpa pers acara festival internasional cita rasa Prancis Good France di Spice by Chris Salans Restaurant, lantai 1 Hotel Maison Aurelia Sanur, Jumat (10/3/2017).
Menurut Chris Salans, dengan mengolah bahan-bahan lokal yang dikombinasikan dengan bahan tertentu bisa dihasilkan makanan dengan cita rasa lokal namun diterima lidah turis mancanegara. Bahkan rasa pedas bisa dikelola sedemikian rupa sehingga diterima lidah para turis. “Kita biasanya kurangi rasa pedasnya secara bertahap,” tambah Chris Salans. Hal senada juga disampaikan beberapa chef, termasuk Chef Gede Sujana dari Capris Beachfront Bar & Restaurant The Royal Beach Seminyak Bali yang mengaku rasa masakan Bali sudah begitu lekat dengan lidah par turis manca negara. Sebagaimana dijelaskan panitia, Institut Prancis di Indonesia (IFI), Alliance française Bali, dan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Prancis (IFCCI) kembali menggelar rangkaian acara festival internasional cita rasa Prancis Good France secara serentak pada 21 Maret 2017 di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali.
Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Internasional Republik Prancis Jean-Marc Ayrault mengatakan,“Pada 21 Maret, chef berbakat di berbagai negara akan menyajikan hidangan yang mencerminkan keunikan dan keberagaman cita rasa Prancis. Good France menjadi momentum kita untuk bersama-sama mengapresiasi cita rasa khas Prancis yang menjadi warisan budaya sekaligus identitas serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu semangat berbagi, kebersamaan, kebahagiaan untuk berkumpul dan menyantap hidangan yang sehat!”
Tradisi gastronomi Prancis adalah sebuah ritual khas Prancis. Dalam tradisi tersebut terdapat pakem-pakem tertentu, yaitu rangkaian makan yang dimulai dengan aperitif atau menu penggugah selera, kemudian dilanjutkan dengan makanan pembuka, lalu ikan atau daging dengan sayur-sayuran, keju dan makanan penutup. Dekorasi meja dan bahasa tubuh (membaui dan menyicipi makanan yang dihidangkan) adalah pelengkap ritual.
Sebagai warisan budaya dan identitas mereka, masyarakat Prancis mengganggap tradisi gastronomi sebagai elemen penting. Tradisi makan-makan tersebut telah lama menjadi praktik sosial yang biasa mereka lakukan untuk merayakan momen-momen penting dalam hidup, seperti pernikahan dan ulang tahun. Praktik tersebut mempererat hubungan antar individu, baik teman maupun keluarga, dengan menekankan aspek berbagi dan kebersamaan.
Di Indonesia, Good France hadir di 4 kota; Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali dengan total 36 restoran partisipan dengan konsep variatif; bistro, kontemporer dan hautegastronomie yang menawarkan menu beragam. Di Bali, menu khusus citarasa Prancis akan disuguhkan di 6 restoran yakni Capris Beachfront Bar & Restaurant – The Royal Beach Seminyak Bali, CasCades Restaurant – Viceroy Bali, Cut Catch Cucina – Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Jimbaran Garden Intercontinental Bali Resort, Mozaic Restaurant, dan Teatro Gastroteque.
Pada konferensi pers di Sanur hadir 5 dari 6 chef dari restoran yang berpartisipasi yakni Chef Gede Sujana dari Capris Beachfront Bar & Restaurant The Royal Beach Seminyak Bali, Chef Nic Vanderbeeken CasCades Restaurant Viceroy Bali Resort, Chef Christophe Depuichaffray dari Jimbaran Garden Intercontinental Bali Resort, Chef Chris Salans dari Mozaic Restaurant, Chef Maxie Millian dari Teatro Gastroteque. (ist)