Cokelat Indonesia Heboh di Interfood Nusa Dua
(Baliekbis,com), Siapa sangka cokelat yang sangat terkenal di Jerman dan Perancis saat ini berasal dari Bukit Gumbrih, Jembrana Bali. Gede Ngurah Oka Perdana yang merupakan salah satu peserta Exhibition Interfood yang diselenggarakan pada tanggal 16 sampai 18 Maret 2017 di Nusa Dua Convention Center, mengakui peserta yang hadir sangat mengagumi cokelat asal Bali ini. Peserta yang mengikuti festival makanan dan minuman terbesar ini merupakan perusahaan-perusahaan yang bonafid, dan telah sukses menjadi market leader industri pangan di Indonesia. Tak disangka pada event ini terdapat produk petani kakao berlabel Cho-Jaensan yang mengusung cokelat siap pakai organik, single-origin, dan fair-trade. “Beberapa chef dan pakar industri pangan lain datang ke stand kami untuk mencoba taste dari cokelat asli Bali ini. Mereka memberikan respons yang sangat positif dan beberapa memuji karakteristik rasa cokelat asli Bali yang cenderung asam,” ujar Oka Perdana yang juga merupakan kepala pemasaran produk olahan cokelat Bali kepada media.
“Bali itu unik, tidak saja budaya dan alamnya namun potensinya juga unik. Saking uniknya, banyak anak muda tidak mau mengambil pekerjaan sebagai petani, padahal mereka telah dibekali ilmu kalkulasi ekonomi yang komplit. Pasar cokelat ini ada dan cukup besar, dan terutama di Bali, Horeca masih menggunakan cokelat compound yang notabene bukan cokelat asli. Campurannya sudah banyak, kimianya juga banyak,” lanjut jebolan Teknik Informatika yang lebih tertarik menekuni dunia pertanian ini. Oka Perdana juga menjelaskan tujuan mengikuti event Interfood tersebut tidak lain adalah memperkenalkan kepada Horeca akan produk asli Bali yang cita rasanya sudah pasti melebihi cokelat yang telah ada di pasaran pada umumnya.
Ditanyakan tentang bagaimana rencana pengembangan cokelat ini, Oka Perdana mengatakan saat ini pihaknya masih menjajakan produk kakao massa untuk bahan pastry, baking, dan sauce. “Beberapa penggelut industri telah bersedia menggunakan produk kami,” jelasnya seraya mengatakan kalau cokelat tersebut bisa dikembangkan olahannya untuk produk kosmetika berkualitas tinggi. “Tunggu pengembangannya lebih lanjut, pasti ada kejutan,” ujarnya penuh optimis.(bas)