Dampak Covid-19, Tinggi Cadangan Listrik di Bali
(Baliekbis.com), Cadangan listrik di Bali saat ini cukup besar. Hal ini disebabkan turunnya pemakaian karena dampak pandemi Covid-19.
“Beban puncak di 2020 ini turun dibandingkan tahun sebelumnya sehingga cadangan cukup besar. Daya terpasang 1.443 MW, daya mampu 1.292 MW dan beban puncak (November) 735 MW,” ujar GM PLN UID Bali Adi Priyanto saat acara temu media di Bendega Resto, Rabu (23/12) yang juga menghadirkan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab.
Adi Priyanto mengatakan PLN harus mampu memberi pelayanan listrik yang cukup, andal dan terjangkau. PLN juga perlu diawasi agar ada kontrol sehingga bisa bekerja dengan baik.
“Jadi kita minta Ombudsman ikut mengawasi agar kinerja PLN semakin baik dalam memberikan pelayanan,” jelasnya. Dalam hal pelayanan, kini warga tak perlu antre karena sudah bisa dilakukan secara online.
Saat ini, PLN UID Bali memiliki sekitar 1,5 juta pelanggan. Terkait kesiapan PLN menyambut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Adi Priyanto menjelaskan pihaknya siaga melayani tempat ibadah selama 24 jam.
Sementara itu Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab mengatakan kehadirannya merupakan kelanjutan kolaborasi PLN dengan Ombudsman.
“PLN jadi domain pengawasan Ombudsman karena merupakan BUMN yang mengelola keuangan negara. Tapi dalam hal ini yang diawasi area pelayanan publiknya, bukan keuangannya. Kami berwenang awasi PLN juga karena perintah UU,” tegas Umar.
Umar berharap PLN selalu membangun komunikasi dan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pelayanannya. Apalagi PLN sudah melakukan perubahan-perubahan perilaku untuk meningkatkan kepercayaan publik. Umar menambahkan pengaduan yang masuk ke Ombudsman terbilang sedikit.(bas)