Dari Dongeng Ke Malam Magis: The Iron Fairies Menyulap Kehidupan Malam Bali

(Baliekbis.com), The Iron Fairies Bali adalah destinasi klub malam yang vibrant, koktail yang memanjakan, dan desain dongeng yang memukau berpadu, menciptakan pengalaman multi-sensori yang tak tertandingi yang akan mengejutkan para tamu dan pengunjung pesta. Diciptakan oleh Boutique Bars bersama desainer ternama Ashley Sutton, The Iron Fairies siap menjadi destinasi klub malam terdepan di Bali.

Secara visual, The Iron Fairies merupakan bar dan klub malam tematik terbesar di Bali, menggabungkan dunia bawah tanah yang keras dari sebuah tambang dengan pesona dongeng. Menghampar di tiga lantai, tempat ini mengaplikasikan desain bengkel pengrajin besi, menampilkan elemen besi, kayu, dan kulit bersama dengan mesin-mesin pertambangan. Kontras dengan taman dongeng yang gelap ini, para peri menyebar di seluruh venue, dikelilingi oleh botol serbuk peri berkilau dan kupu-kupu, menciptakan tempat perlindungan yang penuh keajaiban dari kenyataan.

Setelah kesuksesan luar biasa dari tempat-tempat unik di Hong Kong seperti The Iron Fairies, The Mixing Room, Dragonfly, dan Maggie Choo’s, The Iron Fairies Bali adalah tambahan terbaru dari Boutique Bars, grup perhotelan dan kehidupan malam internasional yang terkenal dalam menciptakan pengalaman malam yang unik dan mendalam di kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk Hong Kong dan Bali.

Mengambil inspirasi dari pengalamannya di tambang bijih besi di Australia Barat, Ashley Sutton adalah seorang penambang Australia yang bertransformasi menjadi desainer visioner. Ia menjadi sensasi global ketika menerbitkan buku terlaris The Iron Fairies, yang menjadi konsep kehidupan malamnya yang paling sukses. Buku ini menceritakan kisah para penambang besi tua yang pemurung yang bekerja di kegelapan tambang bawah tanah.

Sutton menyatakan, “The Iron Fairies Bali adalah pabrik peri yang berfungsi penuh dan para tamu akan melihat ratusan ribu peri di seluruh venue, terutama di jalur konveyor dan meja kerja. Selama bertahun-tahun, para peri telah mengambil alih bangunan ini dan menciptakan tempat tinggal peri kecil di seluruh venue. Desainnya didasarkan pada lokasi di dalam tambang bawah tanah. Setiap bagian dari venue ini dibuat tangan dan membutuhkan ribuan jam dari ratusan pengrajin untuk diselesaikan, hingga setiap peri besi yang dibuat dengan tangan.”

Sekhri menambahkan, “Mimpi adalah tempat lahirnya gairah, dan gairah mewujudkan mimpi. The Iron Fairies Bali mungkin adalah proyek paling bersemangat saya hingga saat ini. Kerajinan yang luar biasa telah kami ciptakan di dunia yang penuh keajaiban, baik yang tak lekang oleh waktu maupun menawan. Bali adalah flagship kami, dan kami mengantisipasi banyak wisatawan, penduduk lokal, dan ekspatriat untuk bergabung dengan kami dalam peresmian ini.”

Di Atas Panggung Megah

The Iron Fairies menawarkan beragam hiburan malam yang bervariasi dengan pertunjukan live musik (8.30-11 malam) dan set DJ (11 malam hingga larut malam), menyentuh berbagai genre seperti R&B, Funk, Jazz, Blues, Soul, Hip Hop, Disco, dan House music, serta kabaret Parisian yang glamor. Di balik tirai beludru, The Iron Fairies akan menggelar Cabaret Noir pertama di pulau ini pada Halloween 2024. Venue ini memiliki tiga bar dan panggung utama yang mengesankan untuk pertunjukan langsung, mampu menampung hingga 450 orang di tiga level. Untuk eksklusivitas tertinggi, mezzanine menawarkan area VIP premium dan bar yang menghadap ke lantai dansa, semuanya menyediakan layanan botol eksklusif dan tersedia untuk acara khusus.

Rasakan Koktail Estetis yang Mistis di The Iron Fairies

The Iron Fairies menyajikan berbagai koktail yang luar biasa yang memadukan seni dengan layanan berkapasitas tinggi. Diciptakan oleh tim Hong Kong dan diadaptasi oleh tim bartender pemenang penghargaan di Bali, koktail-koktail ini menggabungkan bahan tropis lokal, menggambarkan semangat vibrant pulau ini, dengan harga IDR 185K – 220K.

Sambil menikmati koktail Midnight Butterfly, ribuan kupu-kupu bertebaran, menambah pesonanya. Koktail ini, disajikan dalam gelas martini halus yang menyerupai kepompong, memadukan rum infus markisa, jus lemon, dan sedikit rempah jahe, dihias dengan cetakan kupu-kupu yang menawan di atas kertas edible.

Koktail Naked Girl menggambarkan kontras antara daya tarik gelap dan kecantikan dongeng. Sirup arang sayur yang hitam pekat memperkuat warnanya yang dalam, sementara profil rasanya yang surprisingly ringan dan fruity, dengan whiskey infus markisa sous-vide, apel hijau, citrus, dan brandy aprikot yang dihias dengan tuile garam, mencerminkan dualitas para peri.

Terinspirasi oleh karakter dari buku The Iron Fairies, Jilo’s Favourite adalah favorit banyak orang, mengombinasikan kejernihan mangga dan yogurt dengan kedalaman smoky Montelobos Espadin Mezcal. Ditambah aroma pinus dan nuansa herbal dari rosemary, minuman ini memberikan pengalaman yang unik, harum, dan penuh rasa.

Koktail-koktail yang diracik dengan ahli di The Iron Fairies Bali tidak hanya menawarkan minuman, tetapi juga perjalanan sensorik yang selaras dengan suasana mistis dan imajinatif venue ini.