Debz Collection Hadirkan Batik Kontemporer dalam Suasana Galeri di Made’s Warung Seminyak
(Baliekbis.com), Fashion entrepreneur Debby Fauziyanto dengan labelnya, Debz Collection, membuka butik berkonsep galeri busana etnik kontemporer di Made’s Warung Seminyak. Tentang mengapa ia memilih menekuni batik, Debby mengatakan bahwa ia memandang batik bagaikan suatu kekayaan budaya yang tak ada habisnya untuk dieksplorasi. Dan pemikirannya sejalan dengan anggapan bahwa batik masa kini tak lagi identik dengan busana formal. “Saya menghadirkan resort wear yang berjiwa muda di butik Debz Collection Bali. Koleksi ini antara lain terdiri dari atasan dan bawahan dengan bahan dan motif batik yang berbeda-beda, tetapi tampil harmonis ketika dipadu-padankan atau di-mix and match,” Debby menjelaskan.
Butik Debz Collection menempati area seluas 48 m2 di kompleks Made’s Warung Seminyak. Melangkah ke dalamnya, kita akan merasa bagaikan berada di sebuah galeri berkat display koleksi barang antik dari beberapa lokasi di Pulau Jawa. “Untuk penataan koleksi busana, saya mengaturnya berdasarkan model serta pasangan atasan dan bawahan. Beberapa baju sengaja kami jual sebagai setelan, tidak bisa dibeli terpisah,” jelas Debby, yang memiliki latar belakang pendidikan fashion merchandising and marketing di San Francisco, AS. Debz Collection resort wear hanya menggunakan batik tulis dan cap, dan kali ini mengangkat motif- motif batik parang, kawung, dan truntum pada warna-warna netral seperti off-white, warna primer seperti biru dan merah, juga nuansa earth tone.
Lebih jauh lagi, koleksi kali ini terdiri dari menswear dan womenswear yang mencakup kemeja dan celana panjang serta celana pendek pria, serta beberapa jenis busana wanita: atasan dan dress baby doll, rok panjang, summer dress, celana berpotongan rileks, hingga outerwear dan kaftan. Beberapa di antaranya adalah setelan yang terdiri dari atasan dan bawahan, juga setelan yang serasi antara menswear dan womenswear untuk pasangan yang ingin tampil senada. “Resort Wear Collection kali ini menghadirkan paduan warna yang selaras dengan jiwa muda, pantas dikenakan saat berlibur atau menghadiri acara semi formal di tepi pantai,” kata Debby. Lokasi butik di kompleks Made’s Warung Seminyak menambah optimisme Debby bahwa koleksinya dapat menjangkau khalayak luas.
“Khususnya bagi mereka yang berkunjung dari luar kota atau luar negeri dan hanya memiliki waktu yang singkat di Bali, tentunya sangat memudahkan kalau bisa berwisata kuliner dan sesudahnya langsung berbelanja pakaian di butik di lokasi yang sama,” Debby menjelaskan. Namun, lebih dari itu, Debby juga percaya bahwa busana batik adalah benda fashion yang tak pernah berhenti dicari dan dibutuhkan. Selama terus ada pertemuan keluarga, undangan rapat penting, hingga acara berkumpul dengan teman-teman untuk dihadiri, batik selalu dicari. “Orang Indonesia memakai batik dalam kesempatan formal maupun casual sehari-hari, sedangkan wisatawan dari luar negeri menyukai batik sebagai suvenir untuk dipakai sendiri ataupun dibawa pulang ke tempat asalnya. Saya tak meragukan bahwa butik Debz Collection di Made’s Warung akan selalu ramai,” kata Debby. Bagi Debby, sekali lagi, batik bagaikan tak ada habisnya untuk dieksplorasi. Meski sudah ratusan tahun menjadi bagian budaya Indonesia, batik selalu relevan bahkan bisa mewakili jiwa muda tanpa kehilangan keasliannya. (ist)