Demokrat Inginkan Pemimpin Bali Mampu Atasi Pengangguran
(Baliekbis.com), DPD Partai Demokrat tak terlalu memasalahkan figur mana yang kelak akan memimpin Bali. Yang terpenting Gubernur mendatang harus bisa menyediakan lapangan kerja, meringankan biaya pendidikan serta kesehatan yang belakangan ini dirasakan menjadi beban masyarakat. “Sekarang ini banyak masyarakat yang menganggur dan biaya kesehatan serta pendidikan semakin mahal. Untuk itu Gubernur nanti harus bisa mengatasi masalah ini,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta saat diminta komentarnya soal figur ke depan yang cocok memimpin Bali.
Ditemui Rabu (7/6/2017) di Kuta, Mudarta menegaskan melihat kondisi Bali, pemimpin nanti juga mesti didukung dengan kemampuan serta memiliki wawasan yang luas. Sebab Bali bukan saja menjadi tujuan wisata dunia juga banyak event-event besar dilaksanakan di sini. “Jadi Gubernurnya nanti juga harus punya wawasan yang luas dan tentunya nasionalis sejati agar bisa menjaga keajegan Bali,” tambahnya. Terkait kesiapan Partai Demokrat menyongsong Pilgub 2018 dikatakan Mudarta pihaknya tak mau terburu-buru. Partai Demokrat saat ini tengah melakukan survey untuk mencari masukan apa saja yang menjadi keinginan masyarakat ke depannya. Dari sana baru pihaknya akan menentukan siapa yang nantinya pantas untuk didukung menahkodai Bali. “Demokrat sendiri cukup punya stok kader. Namun kita tetap menjunjung siapa yang diinginkan rakyat Bali,” tegasnya. Soal koalisi, Mudarta mengatakan itu memang juga menjadi pertimbangannya. Namun yang lebih penting bagaimana Bali ini dalam pilkada nanti bisa aman dan lancar. Sebab diakui pilkada selain rentan juga menguras tenaga dan biaya yang tak sedikit. “Kita inginkan pilkada nanti lancar dan tak memakan biaya tinggi. Sehingga anggaran bisa digunakan untuk pembangunan,” tambahnya.
Ditanya soal tingginya anggaran untuk pembangunan Bali ke depan seperti penciptaan lapangan kerja serta menekan biaya kesehatan dan pendidikan, menurut Mudarta jika Bali bisa memilih pemimpin yang cerdas dan punya dedikasi tinggi untuk masyarakatnya, maka hal itu tak terlalu sulit untuk dilaksanakan. Pasalnya Bali memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. “Pemimpin tak bisa hanya bergantung dari dana pusat (DAK dan DAU) untuk membangun. Tapi harus cerdas dan kreatif mencari sumber-sumber yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya. Salah satunya, adalah pemerataan pembangunan agar terjadi keseimbangan. Sebab sekarang ini pusat ekonomi masih numplek di Bali Selatan dan dominan di sektor pariwisata. (bas)