Dermaga Benoa Overload, Gus Adhi: Alihkan Kapal Ikan ke Pengambengan
(Baliekbis.com), Banyaknya kapal ikan yang berlabuh di dermaga barat pelabuhan Benoa mendapat perhatian serius Anggota Komisi IV DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra. Pasalnya daya tampung dermaga sudah tidak memadai dibandingkan kapal ikan yang berlabuh di sana. “Ini sudah overload dan bisa membahayakan kalau terjadi kebakaran sebagaimana yang terjadi belum lama ini,” ujar Gus Adhi, sapaan akrab tokoh Golkar Bali itu di sela-sela meninjau puluhan kapal ikan yang terbakar di dermaga tersebut, Kamis (11/7). Sebagaimana dijelaskan Sekretaris ATLI (Asosiasi Tuna Longline Indonesia) Bali Nyoman Sudarta dalam bulan Juli ini sudah terjadi dua kebakaran yakni tanggal 3 Juni delapan kapal ikan terbakar dan 9 Juni sebanyak 36 kapal ikan kembali terbakar.
Mendengar penjelasan tersebut Gus Adhi mengingatkan musibah itu jangan sampai terulang kembali. Apalagi dia melihat kondisi dermaga yang penuh sesak dengan kapal ikan. “Ada sekitar seribu kapal ikan di dermaga itu,” tambah Sudarta. Sementara GM Pelabuhan Benoa Wayan Eka Saputra menjelaskan dengan panjang dermaga sekitar 800 meter idealnya dermaga itu maksimal menampung 400 unit kapal.
Terhadap penjelasan tersebut Gus Adhi menegaskan kondisi itu tak boleh dibiarkan terus sebab ini justru menjadi sebuah pelanggaran. Untuk itu harus segera dicarikan jalan keluarnya agar kawasan itu bisa ditata dengan baik. Apalagi Benoa merupakan kawasan wisata yang harus dijaga keindahan, keamanan dan kenyamanannya. Gus Adhi menyarankan agar sebagian kapal ikan itu bisa dialihkan ke dermaga Pengambengan yang memang dirancang untuk.dermaga kapal ikan atau dermaga Kusamba.
“Kalau memang tak mungkin seluruhnya bisa sebagian saja. Yang penting dermaga Benoa ini sesuai dengan daya tampungnya dan tertata dengan baik,” ujar Gus Adhi setelah mendapat masukan dari Sekretaris ATLI kalau kapal ikan tuna harus dekat dengan bandara agar tangkapan tuna bisa dikirim dalam bentuk segar. “Kalau yang segar harganya 8 dolar sedangkan tuna beku hanya 3 dolar sekilonya,” ungkapnya. Dijelaskan saat ini di pelabuhan Benoa selain terdapan ratusan kapal tangkap ikan tuna juga ada ratusan kapal lainnya yang berburu cumi.
Sementara dari hasil pantauan di lokasi kebakaran, hingga Kamis (11/7) masih terlihat api kecil di sejumlah bangkai kapal yang terbakar. Namun tak terlihat aktivitas penyemprotan dari mobil pemadaman. “Secara umum aktivitas kapal-kapal sudah mulai normal dan bangkai kapal segera dipindahkan,” ujar GM Benoa Eka Saputra. (bas)