Dharma Shanti Penyepian Tahun Saka 1940 Digelar
(Baliekbis.com), Pelaksanan Dharma Shanti Tahun Saka 1940 yang diselenggarakan Pemkot Denpasar ini merupakan sebuah ungkapan rasa syukur dan terima kasih, karena Hari Suci Nyepi dan Hari Suci Saraswati yang jatuhnya bertepatan pada hari yang sama sudah bisa berjalan dengan lancar, demikian disampaikan Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara saat menghadiri Dharma Shanti Penyepian Kota Denpasar, Sabtu sore, (24/3) di Wantilan Pura Desa, Desa Pakraman Peguyangan. Lebih lanjut dikatakan, perayaan kedua hari suci yang jatuh bersamaan ini sarat akan makna, yang mana Hari Suci Nyepi merupakan hari kebangkitan yang memberikan kesadaran untuk mengendalikan diri, merevitalisasi diri serta senantiasa berupaya membangun kesucian dan harmonisasi baik dengan Tuhan Yang Maha Esa, alam semesta dan terutama dengan sesama manusia sebagai implemantasi ajaran Tri Hita Karana. Sedangkan Hari Suci Saraswati merupakan sebuah tonggak bahwa umat Hindu diwajibkan untuk senantiasa mengejar ilmu pengetahuan agar menjadi manusia pradnyan, yakni ia yang menjunjung tinggi satyam, siwam serta sundaram (kebenaran, kemuliaan/kesucian dan keindahan).
Untuk itu, melalui kegiatan Dharma Shanti Penyepian ini Pemkot mengajak seluruh masyarakat agar selalu bersyukur dan mulat sarira atas keberasilan yang telah di capai saat ini. Dan sebagai warga kota yang baik, memiliki kewajiban untuk selalu menjaga kedamaian, keharmonisan, ketertiban serta kelestarian Kota Denpasar. “Oleh sebab itu, saya menghimbau, marilah momentum Dharma Shanti ini kita manfaatkan untuk membangun lebih kokoh lagi tali persaudaraan, hindari gesekan, ujaran kebencian serta fitnah yang dapat mengganggu kondusifitas, agar kondisi Denpasar senantiasa aman, tertib, damai dan bahagia”, ungkap Jaya Negara. Sementara Ketua Panitia Dharma Shanti Kota Denpasar, Cokorda Putra Wisnu Wardana, mengatakan, kegiatan Dharma Shanti merupakan salah satu bagian dari sad dharma yaitu salah satu cara melaksanakan kewajiban hidup sesuai petunjuk ajaran agama dalam rangka membangun suasana shanti/damai dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Dengan mengusung tema “Vasudhaiva Kutumbakam dengan pengertian bersama membangun damai dan bahagia karena kita bersaudara”. Oleh dasar itulah Dharma Shanti ini diharapkan semakin tumbuh subur rasa persaudaraan, rasa persatuan dalam perbedaan dalam rangka membangun Kota Denpasar yang damai dan bahagia. Dimana dalam Pelaksanan Dharma Shanti Tahun Saka 1940, juga di hadiri oleh Ida Peranda Gede Putra Mas dari Geriya Gede Mas Timbul, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gst. Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, AAN. Rai Iswara, Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya NegaraPalingsir Puri Peguyangan, AAN. Gede Widiada, Para Pimpinan OPD dilingkungan Pemkot Denpasar, Majelis Agama FKUB, Perbekel/Lurah Sekota Denpasar dan para tokoh agama setempat. (ays’)