Di Hari Kurban, Relawan De Gadjah Potong 17 Ekor Kambing
(Baliekbis.com), Hari Idul Adha yang kebanyakan bagi umat Muslim dikenal sebagai hari Qurban begitu hikmat dirayakan di berbagai wilayah di Bali. Hal itu juga dapat dilihat di wilayah Monang-Maning Denpasar, khususnya di Posko Relawan De Gadjah dan di wilayah Jalan Kalimutu.
Hal yang menarik dari perayaan hari kurban di dua tempat ini dimana umat Hindu dan Muslim berbaur menjadi satu untuk membantu memotong hewan kurban. Bahkan, dari sebagian hewan kurban, kambing di Posko Relawan De Gadjah juga disumbangkan dari warga Hindu Bali yang menjadi Relawan De Gadjah.
“Kita di relawan De Gadjah rutin melakukan kegiatan ini setiap perayaan Idul Adha. Begitu juga sebaliknya saat perayaan Galungan. Untuk hari Idul Adha kali ini, Relawan De Gadjah melakukan kurban 17 ekor kambing,” ucap Made Muliawan Arya yang akrab disapa De Gadjah, Rabu (22/8) di Posko De Gadjah.
Suasana sangat harmonis juga dirasakan di wilayah Kalimutu Monang-Maning. Setidaknya di tempat ini ada beberapa titik pemotongan hewan kurban. Secara keseluruhan dari data panitia hewan kurban di wilayah Kalimutu menyebut ada 35 ekor kambing dan enam ekor sapi kurban.
Koordinator Relawan De Gadjah Putu Trisnajaya menyatakan tradisi tiap tahun yang diselenggarakan mulai 2013 ini dilakukan masyarakat sekitar yang tergabung dalam komunitas Relawan De Gadjah. Menurutnya, suasana ini rutin dilakukan sebagai ungkapan saling menghargai dan berbagi dengan warga sekitar yang kurang mampu.
Putu Trisnajaya yang juga selaku Perbekel (Kepala Desa) Tegal Kertha juga menuturkan sedikitnya terdapat 250 kupon untuk pembagian daging kurban yang dibagikan pada fakir miskin dan warga yang kurang mampu sehingga mereka juga bisa menerima berkah dari hari raya Idul Adha tahun ini.
Untuk total 17 ekor kambing yang dipotong, tiga di antaranya juga diserahkan pada masing-masing warga kurang mampu untuk melangsungkan pemotongan sendiri. “Kami mengharapkan kegiatan ini terus berlanjut ke depannya dan memberi manfaat kepada warga yang kurang mampu di sekitar,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban yang juga salah satu Relawan De Gadjah, Cucuk Handono mengatakan seperti motto dari relawan yakni ‘Solidaritas Tanpa Batas’, bahwa istilah itu bukan hanya kata-kata belaka tetapi wujud nyata soliditas semua relawan De Gadjah untuk bersatu, berbagi rasa dan suasana persaudaran satu sama lain tanpa membedakan suku, agama, ras atau golongan tertentu.
“Setelah melangsungkan sholat Idul Adha, kami berkumpul di Posko dan mulai pemotongan pukul 09.00 Wita. Tak hanya umat muslim saja yang melakukan pemotongan, di sini juga ada warga Hindu, Kristen dan lainnya berkumpul bersama saling bantu dan berbagi,” terangnya.(bas)