Di Tengah Covid-19, Minat Siswa Belajar di SMK PGRI 3 Denpasar Masih Tinggi
(Baliekbis.com),Kepala SMK PGRI 3 Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana,MM., beserta jajaran terus berusaha untuk bisa mengelola pendidikan yang berkualitas dan unggul di tengah pandemi Covid-19 ini.
Kepsek Madiadnyana mengatakan, untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 in peminatnya masih cukup besar. Karena tahun ini jumlah siswa yang sudah diterima mencapai 567 siswa baru.
“Memang jumlah peminatnya agak mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. turunnya juga tidak terlalu banyak hanya 70 siswa. Kalau target yang diinginkan sebenarnya adalah bisa mencapai 1.500 siswa,” ujarnya, Rabu (15/7).
Dikatakan SMK PGRI 3 Denpasar sendiri masih tetap mengandalkan dua program keahlian seperti Akomodasi Perhotelan (AP) dan Jasa Boga. Karena kedua program keahlian ini sangat dibutuhkan di dunia kerja.
“Sementara untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara virtual di SMK PGRI 3 Denpasar sudah dilaksanakan sejak hari Senin (13/7),” terangnya.
Kapsek Madiadnyana juga mengaku kalau dirinya sangat bersyukur di tengah Pandemi Covid-19, sebab bagi sekolah swasta sepenuhnya bisa bersaing dan tetap tampil menjadi sekolah favorit atau sekolah terbaik.
“Dengan masih dipercayanya SMK PGRI 3 Denpasar sebagai tempat menuntut ilmu bidang pariwisata tentu kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Bali, khususnya masyarakat Kota Denpasar,” imbuhnya.
Dijelaskan, selama ini bisa menunjukkan para orangtua siswa dalam menentukan pilihan di SMK PGRI 3 Denpasar yang dikenal sebagai sekolah swasta ber-ISO serta terakreditasi A serta memiliki fasilitas yang lengkap. Di samping memiliki tenaga pendidik dan kependidikan profesional sebagai multi pelayanan di era milenial.
“Ini menunjukkan sekolah ini memang benar-benar dikelola secara sungguh-sungguh. Bahkan, siswa di SMK PGRI 3 Denpasar juga senuhnya akan diproses untuk bisa menjadi siswa yang berkualitas, dan memiliki skill sesuai bidangnya,” jelas Madiadnyana yang juga Ketua YPLP PGRI Kota Denpasar.
Ditambahkan, dalam persaingan PPDB tahun ini memohon kepada pemerintah juga bisa berpihak pada sekolah swasta jangan hanya negeri saja. Termasuk pula ketika keinginan pemerintah menambah sekolah negeri, agar diperhatikan keberadaan yang sudah ada. Jangan sampai mematikan sekolah swasta yang sudah ada.
“Sekolah swasta itu ada jika ada siswa. Ada siswa ada sekolah, ada sekolah ada guru. Bayangkan saja kalau sekolah swasta mati, bukan saja berdampak pada sekolah saja, juga terkait tanaga kerja. Berapa guru yang nantinya menjadi pengangguran. Karena itu, semua pihak agar introspeksi diri dan berharap PPDB tahun depan lebih baik lagi,” tambahnya.(sus)