Dialog Interaktif Reses Mangku Pastika: Optimis Bali Bisa Bangkit di Tengah Covid-19
(Baliekbis.com),Bali memiliki kekayaan alam dan sumber daya manusia yang bagus. Kalau ini bisa dikelola dengan baik, akan dapat menggerakkan kembali ekonomi warga yang terpuruk akibat wabah Covid-19 ini.
“Kita harus tetap optimis, sebab potensi Bali jauh lebih baik dibandingkan daerah lain. Jadi tak ada alasan tidak optimis, namun harus dibarengi kerja keras. Saya akan mengawal, siap berkoordinasi dan perjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat Bali ke pusat,” jelas Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat reses penyerapan aspirasi via vidcom, dengan narasumber Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Wayan Jarta, Senin (18/5/2020).
Dialog interaktif Mangku Pastika dengan topik “Potret Kondisi dan Upaya Memberdayakan Sektor Perdagangan dan Perindustrian Pasca-Covid-19”, dipandu staf ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Wayan Wiratmaja.
Optimisme Mangku Pastika juga didukung dengan masih bergeraknya sektor perdagangan dan ekspor. Seperti Bali masih ekspor manggis ke Cina melalui laut, ikan tuna dan cabe segar ke Jepang dan sayurab ke Singapura serta mangga ke Rusia sebagaimana diungkapkan Kadis Perindag Wayan Jarta.
Bali juga tengah merancang program stimulan dengan anggaran cukup besar untuk membantu pemulihan UKM, IKM dan koperasi. Juga ada serta relaksasi dari perbankan. Mangku Pastika yang membidangi kegiatan ekonomi, BUMN, Keuangan, dll. di DPD RI ini menambahkan memang saat ini perdagangan dan ekonomi lagi anjlok. Ekspor dan impor juga terganggu. “Tapi ekonomi harus tetap jalan. Dengan kerja keras, kita optimis bisa melalui masa sulit ini,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Di sisi lain diakui, dalam menghadapi kondisi ekonomi saat ini kuncinya ada pada daya beli masyarakat. “Kalau gak ada duit, mau beli pakai apa. Kecuali utang. Tapi siapa yang mau kasih utang dan bagaimana bayarnya,” jelasnya.
Soal stimulus yang dijanjikan pemerintah, Mangku Pastika mengingatkan harus jelas mekanismenya, siapa-siapa saja yang dapat. Sebab banyak UKM, IKM dan koperasi yang perlu dibantu.
“Yang penting kapan bisa cair. Sebab bantuan ini sudah sangat diperlukan sekarang,” ujarnya.
Mantan Kapolda Bali ini juga mengingatkan bagaimana kesiapan Bapenda sebagai salah satu sumber keuangan daerah untuk mensupport dana. Sebab persoalan yang terjadi sekarang pengeluaran meningkat, sementara pendapatan turun.
Dalam dialog tersebut juga mengemuka soal Pelabuhan Benoa yang sebenarnya memiliki potensi sangat besar. Sebab Benoa sebagai kegiatan ekspor juga pelabuhan wisata yang banyak dikunjungi kapal pesiar (cruise).
Terkait optimalisasi Benoa ini, Kadis Perindag mengakui menghadapi kendala karena harus melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kadis Perindag yang juga selaku Koordinator Percepatan Pemulihan Ekonomi mengaku optimis ekonomi akan bisa bergerak. Pihaknya bahkan sudah mengusulkan agar membuka secara bertahap sektor perdagangan seperti swalayan dan industri lainnya.
Saat ini beberapa industri juga masih bergerak seperti pabrik perikanan, cuma aktivitasnya menurun.
Penerbangan juga mulai dibuka. “Memang kalau pariwisata tak bergerak daya beli masyarakat jadi rendah dan akan merembet ke sektor lain,” jelasnya. (bas)