Dialog Reses Dr. Mangku Pastika: Kompleks Masalah Angkutan di Bali
(Baliekbis.com),Anggota DPD RI daerah pemilihan Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. minta Dinas Perhubungan Bali mendata secara detil jumlah angkutan pariwisata yang kini tak jalan akibat terdampak Covid-19.
“Pasalnya terpuruknya angkutan wisata ini bukan saja menyangkut nasib tenaga kerjanya (sopir), juga bank (kredit),” ujar Mangku Pastika saat reses penyerapan aspirasi via vidcom dengan narasumber Kadis Perhubungan Bali Samsi Gunarta, Senin (18/5/2020).
Dialog interaktif Mangku Pastika dengan topik “Relaksasi Moda Transfortasi dalam Menghadapi Covid-19” dipandu staf ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Wayan Wiratmaja.
Dalam dialog terungkap selain angkutan wisata legal, di Bali juga banyak angkutan bodong yang beroperasi. Kondisi ini dinilai riskan di tengah merebaknya Covid-19. “Dulu kita mengenal teori 3E yakni Efisien, Enginering dan Enforcement yang DLLAJ. Saya tidak tahu apa ini masih perlu, sehingga bisa kita rekomendasikan lagi,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Di lain sisi, angkutan di Bali menghadapi tantangan seringnya kontainer besar lolos dari Ketapang. “Saya pernah cek di jembatan timbang Cekik dan menemukan kendaraan yang tonasenya melebihi ketentuan. Ini berbahaya sebab kerap overload. Jadi pos timbang harus diawasi ketat. Karena juga bisa timbulkan kemacetan parah. Mestinya kontainer tak boleh lewat darat agar tak macet dan mencegah kerusakan jalan,” tambah Mangku Pastika yang pernah menjabat Kapolda Bali ini.
Sementara itu Kadis Perhubungan Samsi Gunarta mengatakan perlu ada pola baru dalam menangani transportasi yang lebih modern dengan teknologi pascaCovid-19 ini. Ia mencontohkan kehadiran gojek dan grab yang bisa mengontrol anggotanya. Sehingga jadi lebih mudah dan efisien. Kadishub juga melihat peluang ke depan dalam penerapan transportasi publik, sebagaimana yang ditanyakan salah seorang peserta dialog.
Transportasi publik seperti kereta api, saat ini masih dalam pembicaraan. Tapi kalau virus bisa cepat selesai, peluang transportasi publik sangat besar dikembangkan. “Yang sudah berjalan adalah pemanfaatan bus Transarbagita. Ini sudah sangat menolong terlebih saat ini digunakan untuk evakuasi PMI,” jelasnya.
Menyangkut tenaga kerja di bidang transportasi saat ini ada sekitar 18 ribu, di antaranya pengemudi angkutan umum. Sebagian besar mereka ini bergerak di pariwisata. Padahal kondisinya belum bisa diketahui sampai kapan pulih.
Di akhir sesi dialog, Mangku Pastika mengingatkan kalau Bali juga dilintasi kendaraan yang ke NTT dan NTB selain kebijakan lain yang masih ditentukan pusat. “Saya harap Pak Kadis beri masukan sebab belum tentu pusat paham dengan masalah di daerah,” jelas Mangku Pastika. (bas)