Dibantu Anggota DPR RI IGA Rai Wirajaya, “PASEK” Jatim Salurkan Seratus Paket Sembako Untuk Warga Kediri di Bali
(Baliekbis.com),Paguyuban Sedulur Kediri (PASEK) Jawa Timur menyerahkan 100 paket sembako bagi masyarakat Kediri di Bali yang terdampak Covid-19, Minggu (7/6/2020) sore.
“Paket sembako ini bantuan dari Anggota Komisi XI DPR RI dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya dan Bank Indonesia Provinsi Bali untuk warga yang terdampak Covid-19 di Bali,” kata Parmanto
Acara yang diselenggarakan di area Renon tersebut sudah diatur sedemikian rupa sesuai protokol kesehatan yaitu mengedepankan sosial distancing dan cuci tangan.
Ketua PASEK Bali Parmanto, menyampaikan pengurus mempunyai tugas untuk membagikan amanat dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembagian 100 sembako yang diberikan oleh DPR RI dan BI dalam aksi penanganan Covid-19.
Penyaluran sembako diwakili oleh beberapa perwakilan warga kediri yang tersebar di Bali itu juga diberikan Edukasi pentingnya cuci tangan, pakai masker, disiplin Physical Distancing, selalu berpikir positif dan hidup sehat.
Sembako yang sudah dipacking menjadi paket sembako berisi beras, minyak, mie, gula, dan lain lain dimana semua sudah terbagi. Ucap Parmanto
Sedangkan Rudianto selaku Sekretaris PASEK mengucapkan terimakasih kepada Anggota DPR RI IGA Rai Wirajaya, BI, ACT, Dinas Perhubungan, Kawan Baik Indonesia dan GANNAS Bali yang telah peduli kepada masyarakat yang terdampak lansgung Pandemi Covid-19 ini. Khususnya warga Kediri Jawa Timur yang merantau di Bali
Warga Kediri di Bali itu sebanyak 600 orang, yang terdampak Covid-19 ada 250 orang. Rata-rata warga terdampak adalah pedagang kue putu, sopir travel, grab, buruh proyek dan tenaga serabutan.
“Ya alhamdulillah sudah 150 orang warga Kediri yang menerima bantuan, kurang 100 orang yang belum terbantu. Pengurus Paguyuban Kediri berupaya mendata dan mencarikan donator untuk masyarakat rantau khususnya Kediri yang betul-betul terdampak Pandemi Covid -19,” kata Rudianto
Sedangkan pemerintah Kabupaten Kediri dan Pemerintah Kota Kediri seolah-olah tutup mata adanya warganya yang merantau tak bisa pulang, bila pulang pun terkendala anggaran dan akhirnya memutuskan bertahan di Bali.
“Untuk Pemerintah Kabupaten Kediri baru ada respon dari Krisna Setyawan selaku Kepala Dinas Kominfo dan akan diteruskan ke Bupati mudah-mudahan ada titik terang. Sedangkan Pemerintah Kota Kediri masi belum ada respon baik, malah mempersulit komunikasi dan pengajuan proposal kami. Zaman sudah IT masi saja meminta soft copy,” papar Rudi. (rud)