Dibayangi Aktivitas Gunung Agung, Bali Tetap Jadi Tuan Rumah ASEM TMM ke-4
(Baliekbis.com), Ditengah bayang-bayang akan aktivitas Gunung Agung yang sudah berstatus awas, tidak menyurutkan keinginan masyarakat dunia untuk menggelar acara konferensi International di Bali, dimana kali ini Bali dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan para Menteri Perhubungan di Kawasan Asia dan Eropa yang tergabung dalam acara Asia-Europe Meeting (ASEM) – Transport Minister Meeting (TMM) yang digelar di Hotel Westin, Nusa Dua-Badung, pada Selasa (26/09) sore tadi. Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyampaikan apresiasi dan selamat datangnya kepada para delegasi yang memilih Bali sebagai tempat penyelenggaraan acara tersebut. Gubernur juga berharap pertemuan tersebut dapat menjadi wadah strategis dalam meningkatkan kerjasama Asia dan Eropa dalam upaya menarik minat investor dalam berinvestasi di Indonesia sekaligus sebagai sarana mempromosikan sektor pariwisata di Bali sehingga memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat Bali khususnya maupun masyarakat Indonesia umunya, serta dapat menjebatani Asia Eropa melalui konektifitas transportasi terpadu dan sinergi rencana strategis regional serta berkaitan dengan sektor transportasi.
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi yang sekaligus membuka acara tersebut menyampaikan terimakasih atas dipercayainya Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan ASEM-TMM yang ke 4. Lebih lanjut Menhub menyampaikan bahwa program tol laut yang digagas oleh Pemerintahan Jokowi – JK telah berhasil menurunkan harga bahan-bahan pokok di kawasan Timur Indonesia. Dengan keberhasilan program tol laut sebagai konektivitas maritim, Menhub mengharapkan program ini dapat dijadikan contoh untuk meningkatkan dan memperkuat konektivitas di Negara-negara yang tergabung dalam Asia – Europe Meeting (ASEM). Menurut Menhub, hal ini sejalan dengan tema yang diusung yaitu dalam pertemuan ASEM ke-4, yaitu “Menjembatani Asia dan Eropa Melalui Konektivitas Transportasi Terpadu dan Sinergi Rencana Strategis Regional.” Disamping itu, Menhub minta agar dalam pertemuan tersebut dapat mematangkan pembahasan Deklarasi Bali yang akan ditetapkan dalam pertemuan tingkat Menteri pada tanggal 27 September 2017.
Bali Deklarasi adalah output dari pertemuan ASEM – TMM yang diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi Negara-negara anggota dalam membahas program-program yang akan dilaksanakan secara bersama-sama. Secara garis besar, Bali Deklarasi memuat butir-butir sebagai berikut : (1) menekankan pada konektivitas untuk semua dimensi, (2) ASEM sebagai wadah strategis untuk meningkatkan kerja sama Negara Asia dan Eropa. (3) meningkatkan partisipasi swasta / lembaga keuangan dalam melakukan investasi di sector transportasi (4) mewujudkan pengembangan transportasi berkelanjutan melalui penggunaan teknologi yang lebih efektif dan efisien, (5) mendorong kerja sama yang lebih kuat dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh Negara anggota ASEM (Negara kepulauan / Negara dengan mayoritas wilayah lautan dan Negara dengan mayoritas wilayah daratan termasuk wilayah terpencil) (6) membangun sinergi antara rencana strategis regional di bawah kerangka : Uni ERopa, ASEAN, UNECE, UNESCAP, IMO, ICAO, WCO, OSJD dan OTIF.
Pada kesempatan tersebut Menhub menyampaikan bahwa Indonesia memacu peran BUMN dan swasta dalam pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi melalui beberapa skema pendanaan. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengundang semua stakeholder agar ikut serta dalam kerjasama pembangunan transportasi yang akan dilanjutkan melalui studi kelayakan yang akan diimplementasikan dalam form kerjasama tersebut. Acara yang dihadiri oleh 251 delegasi tersebut, selain akan mengadakan rapat pleno juga telah membuka pameran transportasi dan logistik yang diikuti oleh perusahaan yang berasal dari Indonesia dan beberapa Negara dari luar, yaitu: Uni Eropa, Jepang, Rusia, Italia, Polandia, India, dan Jerman. Pameran ini dapat menjadi peluang investasi kerjasama secara khusus melalui ekspos gambaran perkembangan insfrastruktur Indonesia di udara, laut dan kereta api. Ada 30 booth dalam pameran yang terdiri dari 17 exhibitor dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, PT. Angkasa Pura 1, PT. Angkasa Pura 2, PT. Pelindo 1, PT. Pelindo 2, PT. Pelindo 3, PT. Pelindo 4, PT. Garuda Indonesia, PT. Airnav Indonesia, PT. Len Industri, PT. Pindad, PT. INKA, DPP INSA, DPP ALFI, KADIN, BKPM, dan Lembaga Keuangan. Dalam kesempatan itu dihadapan Sekretaris Negara Kementrian Perhubungan Latvia, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali serta undangan lainnya Menhub menyerahkan secara simbolis bantuan beras 20 ton kepada para pengungsi Gunung Agung. (sus)