Didukung Subak, Gus Adhi: Pertanian Bali Bisa Ungguli Daerah Lain
(Baliekbis.com), Pertanian Bali sesungguhnya bisa jauh lebih unggul dibandingkan daerah lain karena memiliki kelebihan yakni didukung budaya subak dan pariwisata yang banyak memanfaatkan sektor ini.
Beberapa komoditas hasil pertanian Bali juga sudah banyak yang diekspor dengan nilai ekonomi yang cukup besar. Ini membuktikan produk pertanian lokal sudah diakui secara global.
“Cuma sayangnya pemberdayaan sektor pertanian ini belum maksimal baik dari sisi permodalan, teknologi, pascapanen dan SDM-nya agar bisa lebih berdaya saing terutama kuantitas, kualitas dan kontinyuitasnya,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Outra yang akrab disapa Gus Adhi, Selasa (2/4) di sela-sela pertemuan di Canggu.
Dikatakan Gus Adhi yang membidangi Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan di Komisi IV ini, sebenarnya Bali memiliki banyak ragam komoditi. Dari segi rasa tak kalah dengan yang lain. Hanya tampilan luar yang perlu ditingkatkan. Dengan sedikit sentuhan teknologi dan modal, Bali sebenarnya bisa mengangkat lebih luas lagi produk lokal ini.
Apalagi pangsa pasarnya begitu besar baik lokal maupun wisatawan asing yang banyak ke Bali. “Jutaan wisatawan setiap tahunnya ke Bali. Ini potensi pasar yang besar untuk disuguhkan menikmati produksi lokal ini asal bisa dijaga kualitas, kuantitas dan kontinyuitasnya,” jelas politisi Golkar asal Kerobokan yang kembali maju nyaleg ke DPR RI dari dapil Bali nomor urut 2 ini.
Ditambahkan, memajukan pertanian akan memberi dampak positif yang besar baik dari segi ekonomi, budaya dan pelestarian lingkungan menjaga tanah-tanah Bali. Bahkan keberadaan pertanian sudah terbukti mendukung sektor pariwisata.
“Kalau saja hasil pariwisata bisa disisihkan langsung untuk pemberdayaan petani, maka pertanian Bali bisa jadi andalan bagi Bali selain pariwisata,” tegasnya. Gus Adhi sendiri yang memang memiliki perhatian terhadap sektor pertanian ini terus berupaya mendukung pemberdayaan petani, salah satunya dengan menawarkan program 4GAMP (Gerakan Arah Maju Pertanian).
4GAMP itu, pertama optimalisasi Subak di Bali atau kelompok tani di daerah lainnya di Indonesia. Kedua, melengkapi sarana dan prasarana pertanian di subak atau kelompok tani. Ketiga, dalam rangka kemandirian subak atau kelompok tani, perlu didampingi permodalan dengan mensinergikan dengan pihak ketiga, seperti bank tani atau pengusaha. Dan
keempat, melakukan pendampingan di bidang iptek. “Di sini penting melibatkan ahli pertanian dan telnologi agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produk,” jelas Gus Adhi.
Terkait lahan pertanian yang belakangan ini makin menyusut, Gus Adhi mengatakan dengan strategi bercocok tanam yang tepat bisa menghasilkan produksi yang secara ekonomi akan mampu meningkatkan pendapatan petani, seperti penerapan zonasi dan perbaikan sistem tumpang sari agar lebih efektif terutama di subak abian. (bas)