Digelar Di Atas Laut, Pelatihan Potensi SAR Resmi Dimulai di Kabupaten Halmahera Selatan
(Baliekbis.com),Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terletak pada posisi strategis di antara dua benua, Asia dan Australia, dan dua samudera yakni Pasifik dan samudera Hindia.
Posisi silang ini menyebabkan arus pelayaran dan penerbangan yang melintasi wilayah indonesia menjadi demikian padat sehingga potensi terjadinya kecelakaan semakin tinggi. Di samping secara geografis wilayah Provinsi Maluku Utara cukup luas dengan daerah perairan serta cuaca yang cepat berubah yang berpotensi terhadap terjadinya kecelakaan pelayaran, penerbangan, bencana dan musibah lainnya.
“Tugas pencarian dan pertolongan keselamatan jiwa manusia akibat bencana dan musibah merupakan tugas kita bersama. Setiap orang punya kewajiban untuk memberikan pertolongan kepada orang lain yang sedang tertimpa musibah bencana,” ujar Direktur Bina Potensi Basarnas Marsekal Pertama TNI F. Indrajaya pada acara kegiatan potensi SAR, Rabu (23/10/2019) di Kantor SAR Ternate.
Oleh karena itu, diperlukan pembinaan terhadap personil yang akan terlibat dalam suatu operasi pencarian dan pertolongan, baik berupa bekal pengetahuan dan keterampilan pencarian dan pertolongan ataupun latihan-latihan pencarian dan pertolongan karena tugas pencarian dan pertolongansangatlah berisiko.
Menurutnya, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan kapal, kecelakaan pesawat, kondisi membahayakan jiwa manusia, kecelakaan dengan penanganan khusus, serta bencana alam terus berbenah diri mengkaji semua kebijakan pencarian dan pertolongan maupun program peningkatan kemampuan untuk memberikan pelayanan pencarian dan pertolongan yang optimal kepada seluruh masyarakat.
Berdasarkan Undang- undang No. 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan serta Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2017, tentang Pembinaan potensi pencarian dan pertolongan, tujuan penyelenggaraan kegiatan pelatihan potensi ini adalah sebagai upaya untuk melaksanakan norma, stándar, prosedur dan kriteria, serta kebijakan kepada potensi pencarian dan pertolongan serta masyarakat, sekaligus untuk mensinergikan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang berasal dari berbagai instansi maupun organisasi potensi SAR.
“Koordinasi kesinergian sangat diperlukan mengingat pencarian dan pertolongan adalah tugas kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab kita bersama. Di samping itu, kami juga menyadari bahwa Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan tidak sepenuhnya mempunyai kemampuan untuk menangani seluruh kecelakaan/bencana yang terjadi tanpa bantuan segenap potensi sar yang ada di seluruh wilayah NKRI,” ujarnya.
Marsekal Pertama TNI F. Indrajaya menambahkan kegiatan potensi SAR di Kabupaten Halmahera Selatan dilakukan oleh Kantor SAR Ternate. Pelatihan ini akan dilakukan di atas permukaan laut, mengingat Maluku Utara merupakan daerah perairan sehingga diutamakan pertolongan di air. Kegiatan bertujuan untuk memberikan keterampilan, melatih kepada peseta agar mereka memiliki kemampuan untuk memberikan pertolongan kepada yang lain.
Indrajaya yang didampingi Kepala Kantor SAR Ternate Muhammad Arafah juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pelatihan potensi SAR ini. “Kepada seluruh peserta pelatihan, saya ucapkan selamat berlatih. Serap ilmu sebanyak-banyaknya dari para instruktur. Semoga apa yang akan kita lakukan mendapat ridho dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Diharapkan melalui pelatihan potensi SAR ini dapat menghasilkan semangat kemanusiaan, kesatuan pola pikir dan pola tindak yang sama untuk memberikan pelayanan pencarian dan pertolongan seoptimal mungkin. “Sebesar dan seberat apapun tugas yang kita hadapi, dengan didasari niat mulia, saya yakin pelayanan di bidang pencarian dan pertolongan seperti yang kita cita-citakan tersebut bukan suatu hal yang mustahil untuk diwujudkan,” paparnya. (udy)