Dihadiri 10 Negara, Pertemuan ke-16 ARSOM Bahas Kejahatan Lintas Batas Negara
(Baliekbis.com),
Pertemuan ke-16 ASEAN-Russia Senior Officials’ Meeting (ARSOM) diselenggarakan di Bali, mulai 19-20 Februari 2019 dan dihadiri oleh para Pejabat Tinggi dari 10 Negara Anggota ASEAN dan Rusia.
Menurut Ketua SOM ASEAN-Indonesia, Jose Tavares, di sela-sela acara Pertemuan ke-16 ARSOM, di Hotel Padma,Legian, Rabu (20/2), pertemuan ini selenggarakan setiap tahun. “Pertemuan ARSOM merupakan forum diskusi bagi ASEAN dan Rusia untuk mengidentifikasi kemajuan dan upaya penguatan kerja sama kemitraan strategis ASEAN-Rusia,” ujarnya.
Pertemuan ke-16 ARSOM ini membahas berbagai agenda penting untuk memperkuat kemitraan ASEAN-Rusia, di antaranya terkait perkembangan di ASEAN dan Rusia, tindak lanjut hasil KTT ke-3 ASEAN-Rusia di Singapura pada 14 November 2019, kerja sama pemberantasan terorisme dan kejahatan lintas batas negara, kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, energi dan agrikultur, penanggulangan bencana, serta pendidikan.
Negara-negara anggota ASEAN juga akan bertukar pandangan terkait isu-isu di kawasan, termasuk pembahasan arsitektur Kawasan Asia Pasifik, non-proliferasi nuklir, dan situasi di Semenanjung Korea.
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN/Ketua SOM ASEAN-Indonesia Jose Tavares dan Wakil Menteri Luar Negeri/Ketua SOM Rusia Igor Morgulov. Kerja sama antara ASEAN dan Rusia telah berlangsung sejak tahun 1991, dan Rusia resmi menjadi mitra wicara ASEAN pada tahun 1996.
Kerja sama selama lebih dari 20 tahun ini telah berkembang di berbagai bidang termasuk politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya. Pedoman kerja sama ASEAN-Rusia tertuang dalam dokumen Comprehensive Plan of Action to Promote Cooperation between the Association of Southeast Asian Nations and the Russian Federation 2016-2020 (ASEAN-Russia POA).
Saat ini, Indonesia merupakan Country Coordinator Kemitraan ASEAN-Rusia untuk periode 2018-2021. Selama periode ini, Indonesia dan Rusia sepakat fokus pada pada 3 (tiga) bidang kerja sama, yaitu kontra terorisme, keamanan siber, dan penanganan bencana. (bas)