Diidolakan Pedagang di Pasar Tabanan, Sudikerta Pertegas Program Revitalisasi Pasar
(Baliekbis.com), Pasangan calon Gubernur Bali nomor urut dua, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) konsisten dengan komitmennya menyapa rakyat kecil melalui model kampanye blusukan ke pasar-pasar. Senin (16/4/2018), paslon Mantra-Kerta blusukan ke sejumlah pasar di Tabanan. Sementara Cagub Rai Mantra bertemu konstituen di wilayah Tabanan Barat, Cawagub Sudikerta memilih blusukan di dua pasar sekaligus yakni Pasar Tradisional Dauh Pala dan Pasar Kota Tabanan. Saat mengunjungi dua pasar tradisional itu, Sudikerta didampingi oleh para relawan Mantra-Kerta, para anggota Fraksi Golkar Kota Tabanan, dan juga seluruh anggota fraksi partai yang tergabung dalam KRB (Koalisi Rakyat Bali).
Selama berada di pasar tradisional tersebut, Sudikerta melakukan dialog langsung dengan para pedagang. Bukan hanya dialog, Sudikerta juga belanja beberapa bahan pokok dari para pedagang kecil. Ada juga pemandangan menarik dimana Sudikerta dipeluk beberapa ibu-ibu di pasar yang mengidolakan pria hitam manis dan murah senyum itu. Pemandangan ini menyiratkan, jika politisi asal Kuta Selatan itu sudah sangat dikenal di masyarakat kecil. Bahkan, ada seorang ibu yang memeluk Sudikerta dengan sangat akrab. Kepada seorang ibu yang sudah setengah baya itu, Sudikerta mengenakan kaos bertuliskan ‘Mantra-Kerta’ dengan nomor undian 2.
Selain berdialog, Sudikerta dibantu oleh para relawan lainnya membagikan ribuan brosur yang berisikan tentang visi, misi, dan Program Nawacandra kepada warga yang hadir. Dalam kunjungan tersebut, Sudikerta membeli sejumlah bahan pokok seperti ikan, sayur dan perlengkapan sembahyang. Begitu pula dengan para relawan dan anggota Fraksi KRB. Namun hasil belanja itu tidak dibawa pulang, tetapi dibagi-bagi lagi kepada masyarakat yang sedang belanja di pasar.
Menurut Sudikerta, kunjungannya ke Pasar Dauh Pala merupakan implementasi dari kegiatan selama kampanye untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang program populer soal revitalisasi pasar tradisional. “Pasar Dauh Pala tempatnya sempit. Jadi revitalisasi pasar akan dilakukan vertikal atau bertingkat mengingat areal pasar yang sempit seperti ini,” ujarnya. Beberapa aspirasi para pedagang juga didengarkan Sudikerta.
Para penjual pasar mengharapkan agar program revitalisasi pasar tersebut segera dilaksanakan. Untuk terealisasinya program tersebut, para penjual dan pembeli di pasar tersebut menyatakan mendukung Mantra-Kerta. Dalam program Nawacandra dari Mantra-Kerta, revitalisasi pasar tradisional menjadi salah satu program unggulan yang akan segera dikerjakan pasca terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur nanti. Mantra-Kerta meyakini, pasar tradisional harus diperkuat, kualitasnya ditingkatkan, dan harus bisa menyaingi pasar modern. Pembenahan harus terus menerus dilakukan, mulai dari kebersihan pasar, penataan barang, kualitas barang, dan seterusnya. Minimal dia harus menyaingi pasar modern atau swalayan lainnya.(nwm)