Diikuti 45 Regu, Kejuaraan Catur Beregu Non Master Se Bali II Berlangsung Meriah
(Baliekbis.com), Tingginya minat berlatih dan bermain catur namun tidak diimbangi dengan kuantitas dan frekwensi pertandingan membuat para pecatur yang kerap berlatih di lapangan Puputan merasa prihatin. Mereka menyayangkan potensi-potensi unggul yang sudah mengasah diri hampir setiap hari menjadi terbengkalai karena minimnya ajang bertanding, sehingga mendorong mereka menyelenggarakan kejuaraan catur beregu yang menyakup seluruh Bali. Hal itu disampaikan I Nyoman Sutarjo, Ketua Panitia Kejuaraan Catur Beregu (KCB) Non Master Se-Bali II dalam laporannya pada pembukaan kejuaraan tersebut di Hall Puri Satria, Denpasar, Minggu (8/7). Menurut Sutarjo, kurangnya pertandingan mengakibatkan potensi pecatur menjadi tidak berkembang meskipun berlatih secara rutin.
“Mereka justru menjadi mandek karena sekadar menjalani rutinitas latihan yang lawannya kualitasnya itu ke itu saja,” ucap Sutarjo. Karena itu beberapa pecatur dan pecinta catur memberanikan diri menyelenggarakan turnamen beregu yang melibatkan delapan regu dari Denpasar saja. Di luar dugaan, penyelenggaraan kejuaraan tersebut mendapat sambutan hangat dari para pecatur se antero Bali. Mereka mendesak agar kejuaraan serupa diselenggarakan lagi. Maka hadirlah Kejuaraan Catur Beregu (KCB) Non Master se Bali II ini. Dalam laporannya, Sutarjo juga menyampaikan kejuaraan ini terselenggara berkat bantuan para donatur yang mencintai olahraga catur di Bali. “Tanpa bantuan mereka kejuaraan ini tak mungkin terselenggara dengan baik,” tegasnya.
Di akhir laporannya, Sutarjo menyampaikan KCB Non Master Se Bali II ini diikuti oleh 45 tim yang terdiri dari 21 regu senior dan 24 regu. Seluruhnya terdiri dari 180 peserta yang berasal dari delapan kabupaten di Bali. Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Provinsi Bali Sang Putu Subaya dalam sambutannya menyampaikan catur tergolong olah raga murah yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dalam sehingga kemungkinan untuk menemukan potensi unggul sangat besar. Subaya mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendorong terselenggaranya kompetisi-kompetisi macam KCB menjadi ajang yang sehat dan berkesinambungan.
“Melalui turnamen semacam inilah kami dapat memantau potensi pecatur untuk mengambil langkah pembinaan yang tepat,” ujarnya sembari mengimbau para pecatur senior untuk mementori para pecatur yunior. Sementara Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Bali, I Ketut Suwandi, menyambut hangat kejuaraan ini sebagai kegiatan positif untuk menggali potensi atlet catur di Bali. Suwandi berharap panitia kejuaraan dan Percasi Bali agar meningkatkan kualitas event seperti ini ke cakupan yang lebih luas. “Kalau bisa berskala Nasional. Sehingga dari situ akan lahir atlet catur berskala nasional bahkan internasional,” ujarnya. (kos)