Diklat FSP Par-SPSI Bali Penting Meningkatkan Wawasan Pekerja
(Baliekbis.com), Diklat Kader yang digelar PD FSP Par-SPSI Bali bersama PC FSP Par SPSI Kab/Kota se Bali dinilai positif untuk meningkatkan pemahaman pekerja (Serikat Pekerja -SP) dalam menjalankan tugas-tugasnya di perusahaan lingkungannya bekerja.
“Saya sudah dua kali mengikuti diklat SP Par dan merasakan manfaat positifnya. Diklat ini selain menambah wawasan dan pengetahuan berorganisasi, bermasyarakat, juga penting dalam menjaga hubungan baik dengan perusahaan,” ujar Putu Surya Artawan dari PUK (Pengurus Unit Kerja) Bali Hai Cruises Nusantara didampingi Canang Mirawati (Waterbom) dan Dewa Angga dari Bali Tropic Resort & Spa di sela-sela diklat kader, Sabtu (14/12/2019) di gedung SP Par-SPSI Bali Jalan Gurita Denpasar.
Diklat yang berlangsung hingga Minggu (15/12/2019) diikuti peserta dari PUK dan Koker (Koordinator Pekerja) Waterbom, The Jayakarta, Ayodya Resort Bali, Bali Tropic Resort & Spa dan Bali Cruises Nusantara serta Panorama.
Sementara Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Kompetensi FSP Par-SPSI Bali Putu Gunanta didampingi rekannya menjelaskan ada tiga hal penting yang disampaikan pada diklat kader ini yakni menyangkut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial serta UU No. 21 Tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja.
“Pekerja itu dilindungi UU. Barang siapa yang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 undang undang ini dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp100 juta dan paling banyak Rp500 juta,” jelas Gunanta.
Peserta diklat juga diberikan pemahaman terkait pentingnya manajemen keuangan agar organisasi ini bisa berjalan lancar. Harus bisa dipisahkan antara keuangan pribadi dengan organisasi. Juga bila ada bantuan pihak ketiga untuk organisasi agar dimanfaatkan untuk peningkatan SDM.
Sedangkan Ketua FSP Par-SPSI Bali Putu Satyawira Marhaendra saat membuka diklat kader menekankan pentingnya manajemen waktu bagi pengurus SP (Serikat Pekerja). “Jangan sampai organisasi tak jalan karena benturan waktunya dengan urusan pekerjaan dan keluarga,” jelas Satyawira.
Jadi pengurus diharapkan bisa mengatur waktu dengan baik. Jangan sedikit-sedikit minta dispensasi untuk urusan organisasi. “Manfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti halnya teknologi dan informasi,” ujar Satyawira.
Seperti untuk urusan anggota, bisa cukup memanfaatkan HP baik untuk mengirim foto, kegiatan atau data serta informasi penting lainnya agar bisa lebih cepat dan efisien. “Zaman sudah berubah, jadi ngirim foto dan data untuk buat KTA, cukup pake wa dan foto di HP saja,” jelas Satyawira mencontohkan.
Selain pemanfaatan teknologi (TI), komunikasi antarsesama pengurus, anggota dan manajemen (perusahaan) juga agar dilakukan secara intens dan terbuka sehingga bila ada hal-hal penting dapat dikerjakan lebih awal. (bas)