Diskusi Kamisan, Pentingnya Pendidikan Pra-perkawinan Diaplikasikan pada Generasi Muda Hindu
(Baliekbis.com), Diskusi Kamisan Prodi Dharma Acarya Pascasarjana IHDN Denpasar dilaksanakan Kamis, 24 Mei 2018 dengan tema “Pendidikan Pra Perkawinan Hindu Dapatkah Menjadi solusi ?” Tema ini diangkat berkaitan dengan bidang keilmuan yang ditempuh di Prodi Dharma Acarya yaitu tentang pendidikan.
Khusus edisi diskusi Kamisan ini mengambil pendidikan untuk orang dewasa yang dikenal dengan istilah andragogi dan pendidikan pra-perkawinan Hindu ini merupakan salah satu implementasinya.
Diskusi Kamisan Prodi Dharma Acarya bekerja sama dengan Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu yang bertempat di Aula Pascasarjana IHDN Denpasar.
Diskusi diikuti peserta yang berasal dari karyasiswa pascasarjana IHDN Denpasar, mahasiswa S1 dari ketiga fakultas IHDN Denpasar, karyasiswa pascasarjana kampus UNHI, anggota orkemas IHDN Denpasar. Bahkan mahasiswa alumni juga turut serta dalam kegiatan diskusi Kamisan ini.
Pembicara pada diskusi kali ini adalah Ida Ayu Alit Maharatni, S.Psi., M.Si selaku Ketua Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu dan Dr. Kadek Aria Prima Dewi PF, S.Ag.,M.Pd sebagai sekretaris yayasan sekaligus dosen IHDN Denpasar. Narasumber Ida Ayu Alit Maharatni, S.Psi., mengatakan pentingnya pendidikan pra-perkawinan untuk diaplikasikan pada kalangan generasi muda khususnya generasi muda Hindu.
Hal itu bertujuan agar dapat menciptakan keluarga yang sukhinah bhawantu yaitu keluarga yang bahagia dan sejahtera melalui pendidikan pra-perkawinan Hindu yang di dalamnya mencakup tentang perkawinan dalam agama Hindu, hukum perkawinan Hindu, psikologi perkawinan, kesehatan reproduksi dan pengelolaan keuangan keluarga.
Dikatakan hasil diskusi ini diharapkan dapat menurunkan angka perceraian, KDRT, aborsi, dan married by accident khususnya masyarakat Hindu di Bali.
Sementara Dr. Kadek Aria Prima Dewi PF, S.Ag.,M.Pd. mengharapkan dari diskusi ini ada kerjasama antara seluruh elemen masyarakat yang dimulai dari IHDN Denpasar sebagai lembaga umat Hindu yang mencetak generasi muda Hindu berkualitas, Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) sampai pada tingkatan desa pakraman dan banjar-banjar.(ist)