Dosen FT UNUD sebagai Narasumber Penataan Lingkungan dan Penyusunan Storyline Cagar Budaya Bali
(Baliekbis.com), Sebuah kegiatan studi penting dalam upaya melestarikan warisan budaya Bali dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 28 Juli 2023 oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kegiatan ini merupakan upaya serius untuk menggali lebih dalam tentang Candi Tebing Gunung Kawi, Candi Tebing Kelebutan, dan Relief Yeh Pulu di wilayah Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, yang diduga merupakan cagar budaya bersejarah.
Menariknya, Prof. Ir. I Wayan Redana, MA.Sc., Ph.D. dan Dr. Eng. Ni Made Pertiwi Jaya, S.T., M.Si., M.Eng telah dipilih sebagai “Tim Narasumber” untuk tenaga ahli teknik yang akan memainkan peran sentral dalam kegiatan ini. Tim Balai Pelestarian Kebudayaan melibatkan Prof. I Wayan Redana sebagai Tenaga Ahli Hidrologi dan Dr. Ni Made Pertiwi Jaya sebagai Tenaga Ahli Teknik Lingkungan, yang akan berkerja sama dengan Tenaga Ahli Arkeologi Klasik, Chaidir Ashari, S.Hum., M.Hum., dari Universitas Indonesia. Prof. I Wayan Redana dan Dr. Ni Made Pertiwi Jaya dilibatkan dalam kegiatan yang merupakan pertama kalinya (pilot project) di Bali ini melihat latar belakang kepakaran yang dimiliki dan kontribusi yang telah banyak diberikan dalam bidang kepakarannya, yang sangat diperlukan dalam upaya penataan lingkungan situs-situs bersejarah di Indonesia. Prof. I Wayan Redana adalah Guru Besar dan Dosen di Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Pengalaman penelitian beliau di bidang hidrologi, khususnya air tanah, dan geoteknik menjadi hal penting dalam kajian ini. Pengalaman Dr. Ni Made Pertiwi Jaya, salah satu Dosen di Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, juga memiliki pengalaman yang luas dalam bidang teknik lingkungan. Selama lebih dari dua dekade, beliau telah aktif terlibat dalam proyek-proyek terkait kajian lingkungan yang didukung dengan kredensial doktor dalam bidang ilmu dan teknik lingkungan dan sertifikasi keahlian Ahli Teknik Lingkungan Utama.
Dalam wawancara eksklusif, Dr. Ni Made Pertiwi Jaya mengungkapkan antusiasme besar terhadap proyek ini. Beliau berharap bahwa kegiatan studi penataan lingkungan dan penyusunan storyline akan membawa dampak positif bagi pelestarian dan pemahaman lebih mendalam tentang cagar budaya bersejarah di Bali. Selain itu, Dr. Ni Made Pertiwi Jaya juga mengajak masyarakat lokal untuk terlibat aktif dalam upaya pelestarian warisan budaya yang menjadi kekayaan bangsa. Kegiatan ini bertujuan untuk menelusuri data lingkungan fisik dan non fisik, serta alur sejarah, informasi, dan narasi untuk penyusunan storyline, serta merumuskan perencanaan penataan lingkungan situs.
Perubahan kondisi lingkungan telah menimbulkan permasalahan yang mendasar terhadap kerusakan bangunan cagar budaya atau yang dikenal dengan living monument. Dengan adanya kegiatan ini, yang diharapkan akan menghasilkan penemuan-penemuan penting yang dapat membantu upaya pelestarian situs-situs bersejarah Candi Tebing Gunung Kawi, Candi Tebing Kelebutan, dan Relief Yeh Pulu. Semoga kegiatan studi penataan lingkungan dan penyusunan storyline ini menjadi langkah awal yang positif dalam rangka melestarikan dan menghargai cagar budaya di Bali, serta menjadikan warisan leluhur sebagai sumber inspirasi bagi generasi mendatang.