Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum. Jabat Rektor IKIP PGRI Bali, 2019 Jadi Universitas
(Baliekbis.com), Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali, Drs. I Gusti Bagus Arthanegara, SH, M.Pd kembali melantik Dr. I Made Suarta,SH,M.Hum. sebagai rektor masa bhakti 2018-2022 di auditorium Redha Gunawan, Sabtu (25/8). Pelantikan rektor juga dihadiri Ketua Umum PB PGRI, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. dan Ketua BPLP PGRI, Prof. Dr. Supardi,US,MM,M.Pd. Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta,SH, M.Hum. mengatakan pelantikan rektor ini sudah yang ketiga kalinya. Selama menjadi rektor ada yang mesti terus dibenahi terutamanya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para pegawai, staf dan dosen, serta peningkatan sarana-prasana penunjang pendidikan. Bahkan tahun 2018 ini IKIP PGRI Bali sudah bisa menggunakan ruang kelas yang baru lantai 4, namun belum sepenuhnya rampung. “Karena gedung kelas lantai 4 yang baru pembangunannya akan selesai keseluruhnya tahun 2019 mendatang,” terangnya.
Lanjut Suarta, IKIP PGRI Bali dipastikan tahun 2019 mendatang sudah berganti status menjadi Universitas Mahadewa PGRI Bali sesuai arahan dari Ketua PB PGRI Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. “Pada tanggal 29 Agustus 2018 nanti, saya selaku Rektor IKIP PGRI Bali dengan didampingi beberapa dekan akan ke Jakarta untuk memantau sejauhmana perkembangan status IKIP PGRI Bali terkait perubahan status untuk bisa menjadi Universitas Mahadewa PGRI Bali,” ucapnya.
Kemudian, yang perlu ditingkatkan lagi adalah bidang keolahragaan dan bidang kesenian. Karena kedua bidang ini dirasakan mampu membangun pencitraan yang baik dimasyarakat. Contohnya bidang keolahragaan yakni dari sekian mahasiswa IKIP PGRI Bali ada yang dilibatkan di ajang Asian Games 2018. “Bahkan bidang kesenian juga ada beberapa mahasiswa IKIP PGRI Bali yang juga sering dilibatkan di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB),” imbuhnya.
Sementara, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali, Drs. I Gusti Bagus Arthanegara, SH, M.Pd menambahkan bahwa pelantikan Rektor IKIP PGRI Bali masa bhakti 2018-2022 ini juga bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-35 yang ditandai dengan pemotongan tumpeng. “Pesan Saya buat Rektor kedepanya adalah mampu mempertahankan Akreditasi dengan baik lagi. Jika perlu lebih ditingkatkan statusnya dari Akreditasi B menjadi Akreditasi A, dan yang baru berstatus Akreditasi A baru satu Program Studi (Prodi) Bahasa,” tambahya.
Selanjutnya, mengenai para pegawai yang bekerja dilingkungan IKIP PGRI Bali yang masih berstatus SMA akan diperjuangkan statusnya untuk bisa melanjutkan ke jenjang stara satu (S1) gratis. Begitupula dengan pegawai yang berstatus S1 untuk melanjutkan ke S2 akan dibantu Rp 10 Juta, dan S2 yang melanjutkan ke S3 akan dibantu Rp 15 Juta. “Untuk IKIP PGRI Bali yang segera akan berubah status menjadi Universitas Mahadewa PGRI Bali saat ini masih dalam proses,” paparnya.
Disisi lain, Ketua Umum PB PGRI, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd bersama Ketua BPLP PGRI, Prof. Dr. Supardi,US,MM,M.Pd menghibau agar Rektor IKIP PGRI Bali yang baru saja dilantik untuk terus meningkatakan mutu dan kualitas pendidikan agar lebih baik dari tahun sebelumnya. Acara pelantikan Rektor IKIP PGRI Bali masa bhakti 2018-2022 ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Dr. A.A Ngurah Adiputra, M.Pd sebagai dosen teladan tingkat Kopertis Wilayah VIII, Dr. I Wayan Sudiara, M.Stat sebagai dosen yang telah menyelesaikan pendidikan S3 bidang statistik, dan pegawai terlama yang mengabdi di IKIP PGRI Bali atas nama Ketut Sudana, SE. (sus)