Dr. Mangku Pastika Apresiasi BDF Dalam Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi Bali
(Baliekbis.com), Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. mengapresiasi hadirnya BDF (Bali Kerthi Development Fund) dalam rangka mendukung percepatan transformasi ekonomi Bali. BDF dibentuk dengan mengakuisisi SBV (Sarana Bali Ventura) dan disahkan melalui RUPS (LB) pada tanggal 27 Desember 2023 dan menjadikan PT. Jamkrida Bali Mandara sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP).
Demikian terungkap pada Reses dengan tema “Keberadaan Bali Kerthi Development Fund sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat: Tantangan dan Solusinya”, bertempat di Kantor PT. Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) Provinsi Bali, Jumat (1/3).
Reses dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber Dirut Jamkrida Bali Ketut Widiana Karya dan Dirut BDF I Made Gunawirawan dan tim.
Menurut Mangku Pastika, ekonomi Bali terlihat tumbuh makin bagus. Bahkan berdasarkan data inklusi keuangan mencapai 90 persen lebih, sementara literasi baru sekitar 50 persen. “Ini artinya uang yang berada di masyarakat sangat besar. Saya gembira melihat kemajuan ekonomi saat ini,” ujarnya.
Mantan Gubernur Bali dua periode ini mengingatkan uang masyarakat yang banyak ini harus dikelola agar berkembang. “Jadi hadirnya BDF ini bisa turut berperan agar dana itu berkembang dan dinikmati masyarakat. Seperti saya ketika bikin RS Bali Mandara bukan semata hanya untuk kesehatan, juga ada sisi ekonominya,” jelasnya.
Dalam pengembangan usaha dijelaskan permodalan merupakan salah satu hal penting. Dan potensi Bali sangat besar di berbagai bidang. Untuk itu, BUMD yang dinilai sehat bisa go public untuk memupuk modal sehingga bisa lebih banyak berbuat untuk pengembangan usaha.
Dikatakan, BDF dalam kegiatannya agar berupaya menggali dana-dana nonpemerintah. Untuk transformasi ekonomi Bali tidak bisa hanya mengandalkan dana pusat atau pemerintah daerah. “Apalagi dana provinsi saat ini lagi terbatas. Sehingga perlu terobosan menggali dana dari pihak lain,” ujarnya.
Sebelumnya Dirut BDF I Made Gunawirawan memaparkan rencana pengelolaan dana investasi
Tahun kedua (2024 – 2025) dimana BDF akan bertindak sebagai project initiator sekaligus sebagai first round investor yang bertanggung jawab untuk menyiapkan proyek sampai dengan tahap layak dan siap untuk dibiayai. Ini mencakup kegiatan studi kelayakan, perolehan lahan, berbagai aspek persetujuan dan perijinan yang diperlukan.
BDF merancang skema dan instrument pendanaan yang sesuai untuk pengembangan UMKM, proyek-proyek infrastruktur dan industri, termasuk pendanaan dari berbagai sumber seperti dana pemerintah, investor swasta, dan dana institusi donor atau filantropi.
Untuk keberlanjutan finansialnya, BDF telah mengidentificasi sumber-sumber pendanaan yang potensial seperti imbal hasil investasi, penyertaan pemegang saham, penerbitan surat berharga dan hibah/filantropi.
Sedangkan pada tahun pertama (2023-2024) BDF akan mengutamakan penguatan pendanaan dan dukungan untuk UMKM serta melakukan berbagai aktivitas persiapan untuk masuk ke sektor Infrastruktur dan Industri. BDF berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan keberlanjutan dari aktivitas yang sudah berjalan dengan baik dibawah Sarana Bali Ventura.
Gunawirawan menjelaskan sebagai perusahaan modal ventura, dimana salah satu upaya mewujudkan Bali Produktif adalah melalui penguatan UMKM. Tantangan terbesar dalam mendukung hal tersebut adalah belum tersedianya cukup dana sebagai sumber pembiayaan UMKM.
Pihaknya mengupayakan alternatif solusi yakni mengajukan pinjaman Rp15 miliar kepada BPD Bali yang sampai saat ini masih dalam proses.
Melalui Deputy Bidang Ekonomi Kementerian
PPN/Bappenas melakukan pendekatan kepada
Kementerian Koperasi dan UKM RI agar dapat mengalokasikan dana dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk pengembangan dan pemberdayaan UMKM di Bali melalui BDF.
Sementara Dirut Jamkrida Bali Widiana Karya mengatakan pihaknya sudah mengakuisisi 53 persen saham di BSV dan akan menyusul hingga 78 persen.
Dalam mengembangkan pelayanan, Jamkrida telah hadir di tiap kabupaten di Bali. Bahkan mitra Jamkrida terbanyak di Indonesia sehingga makin banyak masyarakat bisa berusaha dan meningkatkan pendapatannya. (bas)