Dr. Mangku Pastika Apresiasi Perajin Tenun Ikat Giri Putri Tetap Eksis di Tengah Pandemi Covid-19
(Baliekbis.com), Tenun Ikat Giri Putri di Jalan Sriwijaya, Kelurahan Cempaga Bangli di saat Pandemi Covid-19 ini omsetnya sempat menurun. Namun pesanan masih tetap ada terutama untuk keperluan seragam pegawai.
“Masih ada yang pesan endek meski tak seramai dulu. Pesanan kebanyakan untuk seragam, selain ada juga perorangan,” ujar owner Tenun Ikat Giri Putri Agung Anggreni saat dikunjungi Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. baru-baru ini di showroom sekaligus tempat kerja di kota Bangli.
Kunjungan Mangku Pastika serangkaian reses tersebut didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja. Selain melihat langsung kondisi perajin, mantan Gubernur Bali dua periode ini juga memborong aneka produk tenun serta menyerahkan bantuan sembako kepada perajin sebagai wujud kepedulian atas kasus Corona yang terjadi.
Kepada perajin diminta tetap bekerja dan berupaya dengan selalu berinovasi serta melakukan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi yang ada. “Pemasaran menjadi hal penting setelah produksi yang begitu bagus ini,” ujar Mangku Pastika yang sangat mengagumi produk tenun ikat yang dikerjakan dengan ATM (Alat Tenun Bukan Mesin) tersebut.
Sebab dengan alat tradisional, kualitas produk yang dihasilkan beda jauh dengan yang diproduksi melalui mesin. Mangku Pastika menambahkan cinta terhadap produk lokal sebagai warisan budaya leluhur patut dijaga dan dilestarikan bersama.
Menurut salah seorang perajin, untuk menghasilkan selembar kain memerlukan beberapa hari. Owner Tenun Ikat Giri Putri Agung Anggreni mengatakan proses menenun memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan kain yang berkualitas.
Sejauh ini untuk bahan baku khususnya benang diakui masih didatangkan dari India. “Kami membelinya dari agen di Denpasar,” tambah Anggreni. Sedangkan bahan warna ada yang lokal juga sebagian dari luar. “Kami senang dengan kedatangan Pak Mangku Pastika yang memberi semangat dan motivasi,” pungkasnya.
Selama ini, hasil tenun dengan berbagai motif dan jenis dijual secara offline dan online, termasuk melalui pameran-pameran. Ada pula pesanan secara khusus untuk keperluan seragam. (bas)