Dr. Mangku Pastika: Inovasi Herbal Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. mengapresiasi warga memanfaatkan herbal sebagai obat maupun usaha ekonomi.

“Inovasi herbal ini terbukti menghasilkan berbagai produk kesehatan dan kecantikan bernilai ekonomi tinggi sehingga mampu menumbuhkan ekonomi yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Mangku Pastika saat Reses di Nadia Herbal Jalan Kenanga 1 Sigaran, Abiansemal, Badung, Senin (29/7).

Reses dengan tema “Keberadaan Produk Herbal di Tengah Perkembangan Pariwisata” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja dihadiri langsung Owner Nadis Herbal Ni Wayan Lilir dan staf.

Owner Nadis Herbal Ni Wayan Lilir mengatakan respons pasar khususnya wisatawan terhadap produk herbal sangat tinggi. Bahkan beberapa jenis produknya diekspor ke luar negeri di antaranya dupa ke Australia dan Estonia.

“Produk Nadia Herbal yang dominan untuk spa, dari bahan alami dan tidak ada kandungan pengawet kimia sehingga sangat dipercaya konsumen,” tambah Lilir seraya menjelaskan produk yang dihasilkan didukung tenaga apoteker sehingga teruji dari sisi kesehatan.

Menurut Lilir yang merintis usaha sejak 2011 silam itu, usahanya bisa tumbuh selain karena produknya tanpa pengawet kimia juga beda dengan industri lainnya. “Kami terus melakukan inovasi sehingga beda dengan yang lain. Memang ini perlu kerja keras,” ujar Sayu, salah satu apoteker Nadis Herbal.

Di Nadis Herbal ada belasan jenis produk di antaranya bentuk minyak, teh, kapsul dll. Lilir menceritakan merintis usaha herbal bersama keluarganya. Ia awalnya sebagai pedagang acung di Ubud di tahun 80-an. Lalu bekerja sebagai baby sitter pada orang asing sehingga cukup memahami bahasa asing. Ia kemudian menjadi guide. Salah satu tamunya mengajari obat tradisional Cina. Dari sinilah ia menekuni herbal. Bahkan ia sempat belajar dari ahli pengobatan tradisional Cina dokter Hembing dan bertemu dokter herbalist.

Saat ini sebagian besar produk herbal untuk spa di Ubud dipasok Nadis Herbal. Di balik perkembangan usaha herbalnya, Lilir mengaku terkendala tenaga kerja khususnya yang bisa berbahasa asing.

Mangku Pastika sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Nadis Herbal. Selain bisa memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang merupakan warisan leluhur juga bisa memberdayakan tenaga lokal untuk meningkatkan ekonominya.

“Ibu-ibu orang Bali ternyata ulet, tangguh dan langsung melakoni usahanya. Apa yang dilakukan turut melestarikan adat, budaya dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan. Bali sejatinya kaya dengan tanaman herbal. Di Cina terkenal tanaman obat pinahong dan ternyata bisa juga tumbuh di sini,” ujar Gubernur Bali 2008-2018 ini.

Dan orang Bali bisa memberdayakan potensi yang merupakan warisan budaya leluhur menjadi kekuatan ekonomi. Ini tentu luar biasa apalagi bisa menembus hotel-hotel bintang lima bahkan sampai ekspor.

Mangku Pastika berharap apa yang sudah dilakukan ini bisa memotivasi generasi muda mendatang. “Semua memang ada proses. Tapi kalau ditekuni akan memberi hasil yang baik. Kalau di tempat kerja ada kebanggaan maka kita akan betah di sana,” ujar Mangku Pastika setelah mendengar pengakuan karyawan di Nadis Herbal yang rata-rata sudah bekerja cukup lama. (bas)