Dr. Mangku Pastika, M.M: BUMDes Strategis Perkuat Ekonomi Masyarakat Desa
(Baliekbis.com), Anggota Komite IV DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. mengatakan keberadaan BUMDes sangat strategis dalam mempercepat pembangunan (ekonomi) desa.
“Masyarakat bisa memanfaatkan BUMDes untuk memperoleh modal usahanya agar lebih cepat berkembang sesuai kebutuhan dan potensi yang ada,” ujar Mangku Pastika saat kegiatan reses di Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng, Jumat (3/3) yang berlangsung di aula kantor desa setempat.
Reses dengan tema “Peranan BUMDes dalam Meningkatkan Perekonomian Rakyat Desa” yang dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja dihadiri Perbekel Baktiseraga Gusti Putu Armaba,Ak., Ketua BPD, Ketua BUMDes serta tokoh setempat.
Dengan adanya BUMDes tambah Mangku Pastika usaha yang dikelola desa juga bisa lebih cepat maju. “Kalau soal tambahan modal usaha tak ada masalah, sebab ada Jamkrida Bali Mandara yang bisa memberikan jaminan pinjaman,” jelas mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Dalam diskusi Mangku Pastika juga memaparkan tentang penanganan kemiskinan dan Gerbangsadu yang kemudian melahirkan BUMDes. “Sebenarnya tidak majunya desa, karena programnya yang tidak terintegrasi (terpadu). Karena itu saya bikin Gerbangsadu yang tujuannya menyelesaikan masalah yang ada di desa sebab tiap desa masalahnya beda,” tambah Mangku Pastika.
Dicontohkan, dengan hadirnya BUMDes, warga bisa dapat modal untuk mengembangkan kerajinan atau usaha lainnya. “Saat saya Gubernur, ada warga yang sehari-harinya membuat tusuk satu dengan modal Rp10 ribu dan untungnya hanya Rp2,500. Ini karena tak ada modal. Setelah dapat pinjaman modal dari BUMDes, dia bisa lebih banyak bikin tusuk sate dan untungnya berlipat sehingga bisa membantu pendapatan keluarganya,” ujar Mangku Pastika.
Hal serupa juga dilakukan peternak babi yang mendapat bantuan modal usaha sehingga bisa berkembang. Dengan berkembangnya usaha di desa, bisa mengurangi tingkat kemiskinan. Mangku Pastika juga menyoroti masalah pertanian, pariwisata dan pendidikan. Menurutnya Buleleng punya 2 bendungan besar, kalau ini berfungsi dengan baik tak ada alasan kekeringan.
“Lahan di sini subur sehingga bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan. Demikian pula SDM yang berkompeten. “Kalau pariwisata perlu dikembangkan yang spesifik. Sebab kita tak bisa meniru seperti Badung, Gianyar dan Denpasar yang dominan pariwisata. Untuk memajukan Buleleng, juga bisa melibatkan dispora,” tambahnya.
Di sisi lain, Mangku Pastika berharap menjadi pemimpin harus memahami perubahan dan bisa melaksanakan fungsi sebagai seorang manajer sehingga bisa mengelola sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan warga. “Jadi harus bisa memberi added value,” ujar Mangku Pastika.
Perbekel Baktiseraga Gusti Armaba di awal laporannya berharap kehadiran Mangku Pastika bisa memberi inspirasi dan semangat bagi warga untuk bisa mengembangkan segala potensinya agar lebih maju lagi. Dikatakan desanya terdiri dari 4 banjar dengan luas 250 Ha. Armaba yang mantan auditor BPKP ini menambahkan ada 2.241 KK dengan sekitar 7 ribu jiwa di Baktiseraga. “Untuk menjalankan pembangunan saya pakai konsep ‘sarang lebah’,” jelasnya.
Terkait BUMDes yang dilaunching 2017 lalu dengan modal Rp50 juta saat ini asetnya Rp2 miliar lebih, kredit tersalur Rp1,2 miliar. BUMDes yang menyerap 20 karyawan memiliki usaha simpan pinjam, pengelolaan sampah, perdagangan dan penyediaan air bersih). “Desa juga sudah menerapkan digitalisasi sehingga bisa cepat mengetahui kondisi penduduk termasuk perkembangan BUMDes Kartika Lestari di desa kami,” tambah Armaba. (bss)