Dr. Mangku Pastika, M.M. Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Perawatan Disabilitas di Gianyar
(Baliekbis.com), Ketua Yayasan Bali Binar Bhakti Dr. Made Mangku Pastika,M.M. meletakkan batu pertama pembangunan gedung untuk perawatan anak disabilitas di Desa Bedulu Gianyar.
Gedung seluas sekitar 50 meter persegi ini nantinya. akan digunakan untuk perawatan dan berkreativitas bagi anak-anak disabilitas yang selama ini dilayani di rumah Ketua Yayasan Mutiara Hati Santi.
“Dengan adanya gedung yang dibuat khusus bagi perawatan anak-anak disabilitas ini maka diharapkan layanan bisa lebih bagus, lebih nyaman sehingga hasilnya akan maksimal,” ujar Mangku Pastika yang juga Anggota DPD RI dapil Bali di sela-sela peletakan batu pertama di Sekretariat Mutiara Hati Santi, Banjar Batu Lumbang Desa Bedulu, Blahbatuh Gianyar, Sabtu (17/2).
Kegiatan yang dirangkai dengan penyerapan aspirasi Mangku Pastika dengan tema “Peduli Disabilitas, Merajut Masa Depan: Launching Rumah Peduli Kasih” ini dihadiri Ketua Yayasan Mutiara Hati Santi Ni Wayan Siki dan pemuka masyarakat setempat. Sementara dari Yayasan Bali Binar Bhakti juga hadir Sekretaris Ketut Ngastawa yang juga Tim Ahli Mangku Pastika, Bendahara IBG Budi Hartawan (Gusde) serta pengurus lainnya. Turut pula mendampingi Tim Ahli Nyoman Baskara dan Nyoman Wiratmaja.
Mangku Pastika yang sebelumnya sempat datang ke yayasan ini mengaku salut dengan kegigihan yang dilakukan Ni Wayan Siki dalam membantu anak-anak penyandang disabilitas.
“Ini pengabdian yang luar biasa. Meski dengan kondisi ekonomi yang sederhana, Bu Siki peduli dengan anak-anak yang lain. Tentu kita prihatin melihat anak-anak ini,” ucap mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Mangku Pastika mengajak berbagai pihak agar ikut peduli dan membantu anak-anak ini sehingga bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Sementara itu Gusde menjelaskan Yayasan Bali Binar Bhakti (B3) didirikan Mangku Pastika bersama seniman Nyoman Nuarta berharap adanya gedung baru ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak (disabilitas) untuk perawatan medis dan beraktivitas.
“Kita juga berharap ada kepedulian serta dukungan berbagai pihak untuk membantu anak-anak ini. Kita sudah konsultasi dengan sejumlah pihak untuk mensupport di bidang perawatan sekaligus tenaga medisnya. Sebab anak-anak ini perlu rutin terapinya agar lebih cepat bisa sembuh dan mandiri,” tambah Gusde.
Sebelumnya di saat Covid-19, Yayasan B3 juga peduli dengan menyumbangkan alat oksigen konsentrator yang sangat dibutuhkan saat itu. Ia berharap ke depan dukungan berbagai pihak untuk membantu warga yang kondisinya tidak mampu.
Ketua Yayasan Mutiara Hati Santi Ni Wayan Siki mengaku sangat gembira adanya bantuan kepada anak-anak disabilitas ini dan berharap bisa terus berlanjut.
Dijelaskan yayasan yang dirintis 2006 ini kini masih melayani 40 anak disabilitas dari sejumlah tempat di Gianyar dan daerah lainnya. “Kami saat ini terkendala tenaga fisioterapi dan guru untuk mengajar anak-anak menulis dan baca. Sebelumnya ada donatur yang membantu namun sudah beberapa bulan belakangan ini terhenti,” ujar Siki.
Siki yang sebelumnya bekerja sebagai CS di puskesmas dan kini sudah pensiun itu menerangkan anak-anak tersebut mendapatkan perawatan fisioterapi dan kegiatan belajar lainnya. Banyak yang mengalami kemajuan bahkan ada yang sudah mandiri. Dari yang sebelumnya lumpuh sudah bisa berjalan, yang bisu bahkan bisa bernyanyi. (bas)