Dr. Mangku Pastika, M.M.: Majukan Daerah, Buleleng Harus Fokus Bangun SDM
Singaraja sempat menjadi ibukota (pertama) Provinsi Bali pada tahun 1958 yang kemudian pada tahun 1960 berpindah ke Denpasar. Di kabupaten terluas di Bali ini menyimpan banyak potensi alam dan SDM yang bila maksimal pengelolaannya akan membuat warganya sejahtera.
(Baliekbis.com), Buleleng memiliki luas sekitar 1/4 Bali dengan jumlah penduduknya yang banyak. Dengan kondisi tersebut kabupaten paling utara di Bali ini memiliki sumber daya yang besar untuk mensejahterakan rakyatnya.
“Sekarang bagaimana membangun SDM-nya bisa lebih maju lagi. Apalagi kabupaten ini pernah menjadi ibukota Bali sehingga banyak hal yang sudah ada di daerah ini. Tinggal kita fokus pada kekhasan yang ada. Jangan ikut-ikutan bangun pariwisata sebab potensinya tak sebaik Badung atau Gianyar yang sudah lebih dulu berkembang,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat reses di Kantor Lurah Seririt, Sabtu (29/7).
Reses mengangkat tema “Upaya Menggali dan Mengembangkan Potensi Masyarakat Desa” dihadiri para tokoh masyarakat setempat.
Dalam reses yang dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja, sempat mengemuka harapan adanya pemekaran Buleleng menjadi beberapa kabupaten/kota.
“Bisa saja pemekaran itu, sebab di Papua ada satu kabupaten yang penduduknya tak begitu besar hanya beberapa ribu,” ujar Mangku Pastika yang sempat menjadi Kapolda Papua ini.
Berdasarkan data pada tahun 2023 jumlah penduduk Buleleng 657.191 dan 2024 diprediksi meningkat menjadi 663.372. Dengan jumlah tersebut, menurut Mangku Pastika setidaknya bisa menjadi dua kabupaten/kota. “Dan Seririt ini bisa jadi kabupaten dengan fasilitas dan potensi yang sudah dikembangkan,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Menurut Mangku Pastika orang Buleleng terkenal dengan sikapnya yang ‘open minded’, mudah menyesuaikan diri. “Saya akan dukung upaya-upaya membangun Buleleng. Nanti kita ajak diaspora urun rembug menyatukan konsep seperti apa ke depannya. Diaspora yang merupakan orang-orang pintar dan maju ini salah satu kekuatan besar yang harus dilibatkan. Jangan terus seperti ini harus ada terobosan biar maju dan masyarakatnya sejahtera,” jelas Mangku Pastika.
Di sisi lain Mangku Pastika mengatakan hendaknya apa yang akan dikerjakan perlu evaluasi dan didukung survey yang objektif. Seperti potensi kelautan yang besar bisa maksimal untuk produksi bukan pariwisata. Kalau pariwisata tantangannya terlalu banyak sehingga sejauh ini hanya segitu-segitu, nyaris tak berkembang. “Pemilu sudah dekat, ini kesempatan untuk mencari pemimpin ke depan yang mau mendengar, menyerap dan mencari solusi apa yang menjadi harapan rakyat,” pesan mantan Kapolda Bali ini.
Sementara Lurah Seririt IGP Sugiro,SSos.MAP mengatakan wilayahnya yang cukup luas itu memiliki penduduk yang heterogenitas sekitar 7 ribuan. Pihaknya saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Patung Wisnu Murti sebagai lambang kemakmuran di pusat kelurahan. “Ini nantinya menjadi landmark Seririt sekaligus kebanggaan warga,” jelasnya. (bas)