Dr. Mangku Pastika, M.M.: Penting Yakinkan Anak Muda, Pertanian Bisa Memberi Harapan Masa Depan

(Baliekbis.com), Pertanian harus digarap sungguh-sungguh dan diyakini bisa memberi harapan masa depan. Dengan demikian akan diminati anak muda.

“Memang gak gampang cari anak muda yang punya semangat dan komitmen mau bertani. Dan sudah tentu mereka harus yakin bahwa usaha pertanian bisa memberi harapan bagi masa depan,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat mengunjungi Kelompok Tani Amerta Giri Lesung (Taring) Buleleng, Jumat (18/4).

Dalam kunjungan yang mengangkat tema “Keberadaan Simantri dalam Meningkatkan Ekonomi Rakyat” tersebut, Mangku Pastika yang didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja diterima Ketua Kelompok Taring Komang Edi Juliana dan Tim.

“Hebat ini, saya kagum dengan semangatnya. Pantang menyerah dan konsisten dengan cita-cita membangun pertanian. Ini sejatinya modal bagi Bali. Ke depan kalau kita mau lestarikan adat, budaya dan lingkungan maka tak bisa lepas dari pertanian. Kalau pertanian ditinggal maka budaya akan hilang,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Apalagi mereka bisa gabungkan konsep pariwisata dengan pertanian. Di tengah banyak anak muda lari ke pariwisata, terobosan ini bisa ditiru sehingga mereka tak harus meninggalkan desanya. Dan mereka ini bukan hanya ngomong tapi mau bergelut dengan pertanian. Mereka ini harus diberi semangat agar terus berinovasi.

“Saya setuju pariwisata itu bonus dari pertanian. Yang penting implementasinya. Program itu harus down to earth, membumi. Kalau gak cinta alam gak bisa jadi petani,” tandas Mangku Pastika.

Menurut Edi, agar bisa memberi hasil yang bagus, pertanian perlu dikombinasi dengan sektor lain. Seperti di Buleleng ini ia juga bangun beberapa unit penginapan. “Tanamannya juga beraneka ragam ada bunga, cengkeh, kopi dan tanaman ekonomi lainnya. Jadi saling mendukung,” tambah Edi.

Dengan kombinasi pertanian dan pariwisata, Edi berhasil mengembangkan Simantri di desanya. Kelompoknya juga memanfaatkan hasil pupuknya untuk menyuburkan kebun.
“Kita juga bikin olahannya. Yang penting pemasaran dan promosi,” tambahnya.

Ia menuturkan lahir di daerah agraris dan budayanya pertanian serta tertarik dengan pertanian. Saat dikenalkan program Simantri tahun 2016, Edi mengaku tertarik dan melihat program ini sangat bagus dan menguntungkan petani.

Dalam perkembangannya, ia mengombinasikan dengan pariwisata sebagai bonus pertanian. “Sebab saat ini pertanian juga tak bisa jalan dengan bagus tanpa didukung pariwisata. Demikian pula sebaliknya,” ujarnya.

Dalam perjalanannya, kelompoknya berkembang dan kini mengelola empat unit usaha di antaranya divisi pengolahan pupuk dan limbah. Edi juga merintis Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S). (bas)