Dr. Mangku Pastika, M.M.: Pesaing Makin Banyak, Bali Jangan Leha-leha
(Baliekbis.com), Banyak negara kini berlomba-lomba dengan berbagai kemudahan untuk menarik wisatawan. Ini perlu mendapat perhatian, khususnya Bali yang ekonominya sangat bergantung dari pariwisata.
“Saingan Bali bukan hanya negara luar, juga dari daerah-daerah lain yang juga serius menggarap pariwisata. Jadi kita jangan leha-leha, meski soal pariwisata Bali ini juga tak semuanya respek. Ada yang merasa cukup juga ada yang kurang sreg karena berbagai dampak yang muncul,” ujar Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. di sela-sela Reses dengan tema “Implementasi Perda No. 6 Tahun 2023 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali”, di DPD RI Perwakilan Bali Denpasar, Jumat (23/2).
Dicontohkan Thailand, Tiongkok, Malaysia, Jepang dan Singapura yang sangat serius menggarap pariwisata. Sehingga kunjungan wisman ke negara tersebut sangat tinggi. Negara tersebut merasa pariwisata sebagai bidang industri yang menarik dan membawa kesejahteraan.
“Jadi kalau kita telat melakukan terobosan maka bisa ketinggalan. Daerah-daerah lain juga berlomba, bahkan kunjungan wismannya meningkat tajam. Jadi jangan leha-leha dan sampai terlena. Apalagi saat ini ada pungutan untuk turis ke Bali sehingga harus bisa diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan agar membuat mereka merasa aman dan nyaman,” pesan mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Mangku Pastika mengingatkan pentingnya Sapta Pesona bagi Bali, di antaranya soal keamanan dan kenyamanan. Harus ada jaminan keamanan ketika turis berwisata.
“Penting dipikirkan semacam asuransi termasuk pelayanan pengobatan (kesehatan), misalnya ketika terjadi kecelakaan (meninggal) dan gangguan lainnya yang menimpa wisman. Pemerintah harus ikut bertanggung jawab soal ini,” tambahnya.
Pengurus PHRI Provinsi Bali Nyoman Astama yang juga Konsul Kehormatan Ukraina juga mengingatkan makin tingginya tingkat persaingan di bidang pariwisata.
Ia bahkan melihat Thailand yang melakukan terobosan seperti menurunkan pajak yang berkaitan dengan pariwisata. “Kemudahan tersebut tentu menjadi daya tarik bagi wisman untuk berkunjung,” ujarnya.
Sementara itu Kadis Pariwisata Provinsi Bali Tjok. Bagus Pemayun mengatakan Bali mesti bangga sekaligus tantangan karena disejajarkan dengan negara seperti Thailand di bidang pariwisata.
“Kita juga membahas hal itu termasuk peluang lebih banyak mendatangkan turis India yang saat ini menduduki posisi nomor 2 setelah Australia,” jelasnya. (bas)