Dr. Mangku Pastika, M.M. Prihatin Nasib Puluhan Anak Disabilitas di Gianyar
(Baliekbis.com), Nasib puluhan anak disabilitas di Yayasan Mutiara Hati Santi cukup memprihatinkan. Sedikitnya 40 anak yang ditangani yayasan yang dikelola Ni Wayan Siki bersama suaminya Ketut Gama kondisinya perlu dibantu.
“Sebagian besar anak disabilitas di sini mengalami gangguan karena terlahir prematur selain faktor lainnya. Orangtuanya juga dari keluarga sederhana,” ujar pengelola anak-anak disabilitas Ni Wayan Siki saat menerima kunjungan Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M., Sabtu (23/12) di rumah kediamannya, Br. Taman, Bedulu, Blahbatuh Gianyar.
Kunjungan serangkaian reses Mangku Pastika dengan tema “Keberadaan Disabilitas dan Upaya Meningkatkan Kepedulian Anak-Anak” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja. Hadir pula pada kesempatan tersebut dari Widya
Mandala Center bersama tim medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dengan obat-obatan.
Ni Wayan Siki mengatakan anak-anak disabilitas ini sebelumnya dibantu donatur. Dalam waktu tertentu ada tenaga kunjungan yang datang memberi perawatan fisioterapi. Namun belakangan bantuan donatur terhenti.
Padahal anak-anak tersebut sangat membutuhkan bantuan khususnya bidang kesehatan (fisioterapi) dan keterampilan. “Jadi kami sangat berharap ada bantuan penanganan anak-anak ini, jangan sampai terhenti,” harapnya.
Sebagian besar anak-anak disabilitas terlihat cukup memprihatinkan, tidak bisa jalan dan tidak mampu bicara. Kondisi tersebut membuat Mangku Pastika tampak sedih. “Saya sangat prihatin melihat keadaan anak-anak ini dengan fasilitas seperti itu. Apalagi sekarang sudah tidak ada donatur. Saya akan usahakan bisa membantu mereka. Semoga ada yang peduli dan bisa bersama-sama tergerak membantu,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.
“Perlu ada dukungan fasilitas dan anggarannya untuk petugas yang datang melakukan perawatan. Saya lihat tuan rumah kan gak punya penghasilan. Jadi perlu partisipasi dari kita. Pelan-pelan saya akan ajak teman-teman yang lain secara gotong royong mencoba membantu mereka,” tambah Mangku Pastika.
Selain itu, perlu ada semacam penelitian kenapa banyak anak-anak itu sebelumnya terlahir prematur sehingga mengganggu perkembangannya. Kalau dibilang kurang gizi daerah ini cukup subur, udaranya juga bagus. “Kalau dibilang tidak religius, ini sangat religius kenapa anak-anak itu bisa begitu. Saya coba tanya siapa yang ahli di bidang itu. Sehingga ke depannya hal ini tidak terjadi lagi,” ungkapnya.
Di sisi lain, Mangku Pastika memuji perjuangan Ni Wayan Siki yang peduli membantu anak-anak disabilitas ini. Meski dengan peralatan yang sangat terbatas. “Saya secepatnya akan membantu baik fasilitas latihan juga mencarikan tenaga fisioterapi agar penanganan anak-anak ini jangan terputus,” tambah Komjen Pol. (Purn.) ini.
Ibu Diana dari Widya Mandala Center berharap bantuan therapist agar anak-anak bisa bicara, jalan, juga latihan secara neurologis agar nantinya bisa lebih mandiri. “Anak-anak ini juga perlu diberi latihan nyanyi dan menggambar,” jelasnya. (bas)