Dr. Mangku Pastika, M.M.: Putra Buleleng Harus Punya Tanggung Jawab Sejahterakan Rakyat

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. mengatakan sebagai putra Buleleng harus jengah dan punya tanggung jawab untuk memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Dulu Buleleng ini hebat dalam banyak hal. Tapi sekarang banyak yang tertinggal dan dikalahkan daerah lain. Padahal SDM dan potensi sumber daya alamnya luar biasa. Kok seperti ini sekarang,” ujar Mangku Pastika saat bertemu dengan puluhan tokoh dan politisi pada acara Reses, Selasa (16/4) bertempat di Sekretariat Kantor SMA Taruna Mandara.

Reses dengan tema “Jengah: Merebut Simpati Rakyat untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat” dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara dihadiri antara lain Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Wakil Ketua DPRD Bali Sugawa Korry, mantan Wakapolda Bali Brigjen Pol. (Purn) Nyoman Gde Suweta dan tokoh-tokoh lainnya termasuk akademisi.

Mangku Pastika menegaskan sesungguhnya putra Buleleng ini hebat-hebat bahkan banyak yang berkiprah di luar. “Mari sekarang kita bangkitkan dan bangun kembali. Semua harus berani bersuara, jangan diam, bungkam. Katakan apa yang harus dilakukan. Kalau diam saja maka sang penguasa merasa dirinya maha hebat,” tegas mantan Gubernur Bali dua periode.

Sementara itu Sugawa Korry memaparkan dalam 25 tahun terakhir ini Buleleng mengalami kemunduran baik kemiskinan yang meningkat dimana posisinya nomor 2 tertinggi di Bali, IPM di posisi nomor 5, juga PAD-nya di urutan 4. Padahal dulu pernah termaju di Bali sebelum akhirnya ibukota provinsi pindah ke selatan.

“Ini artinya tidak ada kemajuan dibandingkan daerah lain. Ini ada yang salah, kita melorot. Jadi harus ada terobosan perbaikan,” ungkap politisi Golkar ini. Ia juga menyoroti sektor pertanian yang menjadi andalan terabaikan selama ini. “Kalau ingin majukan Buleleng harus ada komitmen dan bebaskan dari unsur KKN,” tegasnya.

Dalam diskusi yang berlangsung sekitar dua jam itu, pada intinya yang menjadi sorotan adalah faktor SDM yang perlu prioritas. “Kalau mau maju bangun SDM-nya dengan baik. Dari SDM unggul inilah bisa memajukan daerah untuk sejahterakan rakyat,” ujar Suweta.

Menurut Suweta, tugas pemerintah melindungi rakyat, mencerdaskan rakyat. Kalau rakyat cerdas maka kesejahteraan akan mengikuti. “Jadi mencerdaskan rakyat untuk mensejahterakan rakyat,” ujarnya.

Peserta diskusi lainnya Ngurah Paramartha mengingatkan Buleleng kaya akan pertanian, punya pelabuhan dan pantai yang indah. Menurutnya perlu keseriusan untuk mengembangkan potensi ini.

Politisi NasDem Tirtawan mengingatkan kalau pemimpinnya baik maka akan membawa implikasi yang positif. Jadi perbaiki SDM kalau mau maju. “Kita perlu belajar dari negara yang sukses. Tidak ada negara sukses itu miskin. Bikin daerah kita jadi magnet dan bersinar dengan melahirkan pemimpin yang bisa beri masa depan baik,” tambahnya.

Mantan Wabup Buleleng Nyoman Sutjidra bahkan tegas meyakini dengan SDM berkualitas bisa membuka jendela dunia, bukan hanya di Bali. “Jadi ke depan SDM ini harus diprioritaskan. Masukan dari diskusi ini penting bagi pemimpin ke depan untuk bangun Buleleng menjadi maju, siapa pun pemimpinnya nanti,” ujarnya.

Akademisi Prof. Sudiana mengatakan SDM cerdas, unggul yang komprehensif penting untuk mendukung pembangunan. Dengan SDM unggul akan bisa mengatasi keterbatasan sumber daya alam. Oleh karena itu SDM harus jadi program unggulan. “SDM unggul ini akan mampu memutus mata rantai kemiskinan,” ujarnya.

Sejumlah peserta diskusi juga mengungkapkan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM. Mereka bahkan mengatakan keberadaan SMA Bali Mandara yang sudah terbukti mampu meningkatkan SDM perlu dijadikan role model dan dikembangkan lagi. Bentuk SDM cerdas ala SMA Bali Mandara. (bas)