Dr. Mangku Pastika: Penanganan Optimal Kurangi Sampah Masuk TPA
(Baliekbis.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. mendorong penanganan sampah bisa ditingkatkan lebih optimal sehingga bisa mengurangi sampah masuk TPA Suwung.
“Kalau kita lihat kondisi TPA Suwung sudah seperti itu dan sangat mengkhawatirkan bila terus dijejali sampah baru. Karena itu penanganan di sumber mesti bisa ditingkatkan,” ujar Mangku Pastika saat reses ke TPST Padangsambian Kaja, Kota Denpasar, Jumat (26/7).
Dalam reses yang mengangkat tema “TPST Padangsambian Kaja: Upaya Penanganan Sampah Berkelanjutan”, Mangku Pastika yang didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja diterima Dinas LHK Kota Denpasar dan Humas PT Bali CMPP (Citra Mandiri Plasma Power) Andrean Raditha.
Humas CMPP Raditha menjelaskan pihaknya terus berupaya meningkatkan kinerja perusahaan agar target bisa dipenuhi sesuai kontrak. “Saya harapkan bulan-bulan ini target minimal 60 persen terealiasi,” jelasnya.
Untuk itu CMPP selain menambah. peralatan (mesin), juga memperluas areal pengolahan sampah. “Kita menambah areal lagi 90 are,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, CMPP berdasarkan kontrak dipercaya mengolah sampah 1.020 ton per hari di tiga TPST di Kota Denpasar yakni Kesiman Kertalangu, TPST Tahura Suwung dan TPST Padangsambian yang dikelola Bali CMPP.
Dalam pelaksanaanya, CMPP belum bisa memenuhi isi kontrak minimal 60 persen. Kondisi ini berdampak pada pembayaran. Padahal CMPP mempekerjakan cukup banyak tenaga. “Seluruhnya tenaga kerja di pengolahan ini hampir 400,” jelas Raditha kepada Mangku Pastika.
Kedatangan Mangku Pastika ke pengolahan sampah yang ditangani CMPP ini ingin melihat langsung kondisi riil di lapangan. Sebab dalam reses sebelumnya dengan instansi terkait disebutkan pengolahan sampah di Denpasar yang ditangani CMPP masih mengalami hambatan karena belum sesuai target.
“Saya berharap kendala ini bisa segera diatasi. Sebab bukan hanya menyangkut penanganan sampah yang setiap harinya volumenya terus bertambah, juga menyangkut keberlangsungan nasib ratusan tenaga kerjanya,” ujar Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Mangku Pastika mengingatkan sampah saat ini sudah menjadi salah satu masalah bagi Bali. Karena itu harus ditangani dengan baik dan profesional. Menurutnya, kalau sampah yang ada tidak bisa diselesaikan dan terus menumpuk maka akan menimbulkan masalah seperti pencemaran.
Sejauh ini, hasil olahan sampah yang ditangangi CMPP berupa RDF dijual ke pabrik semen di Jawa. “Jumlah masih terbatas dan dari sisi usaha nilainya belum optimal. Kita terkendala pengiriman yang biayanya cukup tinggi,” jelasnya. RDF (Refuse Derived Fuel) sebagai pengganti bahan bakar. (bas)