Dr. Mangku Pastika Puji Milenial Terjun ke Pertanian
Kalau digarap secara profesional, sektor pertanian sangat menjanjikan. Bahkan tak perlu ada kesan kotor dan berpanas-panas. Dan yang tak kalah penting, alam dan budaya bisa terjaga dan lestari.
(Baliekbis.com), Anggota Komite II DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. merasa salut dengan semakin banyaknya anak muda, kalangan milenial yang tertarik dan terjun ke sektor pertanian. Dengan bertanam, maka alam akan terawat dan ekonomi bisa meningkat.
“Sekarang ini pangan kita banyak yang impor. Pangan makin langka dan makin mahal. Manusia makin banyak butuh pangan. Jadi harus kerja keras untuk hasilkan pangan. Kalau ini tidak dilakukan akan menjadi ancaman ketahanan pangan ke depannya,” ujar Mangku Pastika saat bertatap muka dengan praktisi pertanian dan kalangan mahasiswa dalam rangka reses di ALC (Agro Learning Center) kawasan Cekomaria Denpasar belum lama ini.
Reses mengangkat tema “Urban Farming” yang
menghadirkan narasumber praktisi pertanian Made Sumerta dan Komunitas Petani Milenial ini dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.
Melihat respons yang begitu besar ini, Mangku Pastika berharap mahasiswa serius dan mau terjun langsung mengurus pertanian, khususnya pangan, minimal bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
Mantan Gubernur Bali dua periode ini menambahkan dulu orang banyak bertani. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena lebih tertarik ke pariwisata.
Sekarang tenaga kerja mulai banyak digantikan teknologi. Demikian pula pertanian perlu didukung teknologi. “Saya yakin kalau sumber daya yang ada dipadukan dengan teknologi akan memberikan hasil yang bagus. Di banyak negara hal ini telah dilakukan,” jelas Mangku Pastika yang sempat ke sejumlah negara yang maju pertaniannya.
Di Bali sendiri, sebenarnya banyak ahli pertanian yang mampu menghasilkan produk yang besar dan berkualitas. Lahan di Bali juga masih banyak, dan belum digarap. “Jadi sejatinya tak perlu khawatir untuk bertani. Tahun 80-an, saat saya tugas di Jakarta, bisa tanam sayuran di lahan sempit dan pelihara ayam. Hasilnya bagus dan mencukupi,” ujar Mangku Pastika mencontohkan.
Dan saat jadi Gubernur hal itu diteruskan. “Saya lihat pertanian cerah, karena itu saya bangun Simantri. Dengan Simantri petani dapat pupuk, biogas serta ternak sapinya bisa dijual,” pungkasnya.
Praktisi pertanian Made Sumerta mengatakan saat ini jadi petani tidak lagi harus berkotor-kotor dan miskin. di banyak tempat banyak petani sukses dan kaya. “Dulu pertanian hanya di desa-desa, sekarang orang bertani di kota dengan urban farming yang lahannya terbatas. Yang penting ada semangat serta didukung teknologi. Negara maju seperti Jepang sangat getol mengembangkan pertanian (organik) dan hasilnya luar biasa,” ujar Made Sumerta.
Dalam sesi tanya jawab, puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi terlihat sangat antusias dan optimis. Bahkan beberapa mahasiswa melakukan demplot di kebun ALC yang cukup luas. (bas)