Dr. Mangku Pastika Puji Usaha Keripik Talas “Krilazz” di Ubud
(Baliekbis.com), Talas atau keladi cocok untuk diolah menjadi beragam hidangan gurih, salah satunya menjadi keripik dengan aneka rasa (orisinal, manis dan pedas) yang cocok untuk dijadikan camilan. Dan di tangan Luh Putu Heryana Pusparini, talas ini berhasil dikembangkan serta mampu memberi nilai tambah yang cukup besar.
“Hebat yaa, dengan memanfaatkan ruang yang terbatas ini bisa dihasilkan produk yang gurih, enak dan menyerap hasil petani serta membuka lapangan kerja,” ungkap Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat Reses ke perajin keripik Talas “Krilazz”, Peliatan Gianyar, Selasa (25/4).
Reses mengangkat tema “Krilazz: Nilai Tambah Produk Lokal” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja serta dihadiri Owner Krilazz Ni Luh Putu Heryana Pusparini dan sejumlah karyawannya.
Di tangan Luh Putu Heryana yang guru SMP di Ubud ini, talas yang rasanya gatal berhasil diolah menjadi camilan gurih dengan aneka rasa. Bahkan kini ia mengolah talas dilapisi cokelat.
“Sebelumnya sambil ngajar, saya juga memproduksi sandal. Namun saat Covid, usaha sandal tidak jalan sehingga saya mencoba bikin keripik dari talas. Ternyata cukup laku,” jelasnya.
Melihat prospek cukup bagus itu, Luh Putu lantas mengembangkannya lebih besar termasuk memperluas pemasaran dan perbaikan kemasan. Kini produknya tidak hanya masuk warung juga supermarket dan toko-toko. Omzet keripik yang diproduksi di bawah bendera “Krilazz Lah Jaen” Ubud inipun melonjak.
“Sekarang dalam sebulan bisa sampai 700 kilo talas yang saya datangkan dari Karangasem untuk diolah jadi keripik. Agar gatalnya hilang, harus dicuci beberapa kali,” tambah Luh Putu yang kini melibatkan keluarga dan sejumlah karyawan dalam produksinya.
Melihat terobosan tersebut, Mangku Pastika mengatakan selain kreativitas, kuantitas dan kontinyuitas, faktor kualitas harus terus dijaga. Apalagi pasarnya sudah memasuki supermarket.
“Efisien juga hal penting. Soal bisnis kita bisa tiru dan belajar dari orang Cina yang melibatkan keluarga ketika memulai usahanya. Kita juga perlu belajar bagaimana cara hidupnya,” ungkap mantan Gubernur Bali dua periode ini yang mengaku di masa kecilnya beberapa tahun tinggal di rumah orang Cina.
Keberadaan usaha rumah tangga ini tambah Mangku Pastika memberi dampak yang besar baik dari sisi penghasilan (keluarga), lapangan kerja juga menyerap hasil pertanian.
“Semakin banyak ide, inovasi dan kreativitas yang dikembangkan maka akan banyak pula produk-produk baru yang dihasilkan. Dan ini tentu akan memberi keuntungan yang bertambah,” jelasnya.
Dalam kunjungannya, Mangku Pastika juga melihat langsung dapur produksi Krilazz yang sangat terbatas luasnya dan cara memproses talas hingga jadi keripik. “Ini semangat dan kerja keras yang luar biasa. Dan patut dicontoh,” tambahnya. (bas)