Dr. Mangku Pastika: Rangkul Anak Muda Eksplorasi Potensi Pertanian
(Baliekbis.com), Untuk mengeksplorasi potensi pertanian yang masih sangat besar di Bali, keterlibatan anak muda (milenial) sangat diharapkan.
“Penting menggali potensi yang ada baik produk dan potensi pasarnya. Jadi bagaimana mengeksplorasi potensi yang ada agar bisa memberi manfaat (uang),” ujar Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat Kudapil (Kunjungan Daerah Pemilihan) via vidcon, Rabu (8/9) di Renon.
Vidcon mengangkat tema “Budidaya Pertanian Memanfaatkan Lahan Pekarangan” dipandu tim ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.
Pada intinya Mangku Pastika menginginkan potensi Bali khususnya sektor pertanian bisa dikembangkan lebih maksimal sehingga bisa menjadi kekuatan ekonomi bagi masyarakat.
“Ciptakan kendaraan-kendaran baru untuk mengeksplorasi potensi yang ada agar bisa menghasilkan. Ini juga bagian tugas ALC (Agro Learning Center),” tegas Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Perintis Simantri ini bahkan minta agar ALC bisa melebarkan sayapnya, seperti membentuk “Umah Tani Bali Milenial” yang bisa melibatkan lebih banyak lagi anak muda mau terjun memberdayakan potensi pertanian yang ada. Anak muda memiliki semangat tinggi sehingga perlu diwadahi dan dilibatkan lebih maksimal.
“Dengan hadirnya milenial ini akan muncul ide-ide baru, mengembangkannya sekaligus menemukan apa yang menjadi kendala dan akar masalahnya. Tapi harus menghasilkan uang agar bisa terus bertumbuh,” tegasnya.
Secara sederhana dicontohkan dengan manfaatkan lahan pekarangan bisa memenuhi sejumlah kebutuhan sehari-hari. “Saya bisa panen sayur dan papaya dari pekarangan. Makanan itu adalah obat,” jelas Mangku Pastika.
Petani muda Nyoman Wirata yang juga aktif di BUMDes dan Gapoktan di Bangli ini mengaku potensi pertanian di daerahnya sangat besar.
Pengelola ALC Nyoman Baskara menambahkan ketahanan pangan itu bisa dimulai dari pekarangan rumah tangga. Dapur hidup mesti direvitalisasi.
ALC tambahnya siap membentuk dan mewadahi milenial dalam Umah Tani Bali Milenial. “Selama ini puluhan anak-anak milenial sudah terbiasa dengan aktivitas bertani. Sebagian mereka sudah bisa membuat kompos, pupuk organik, arang sekam dan membibit aneka tanaman pangan,” tambah Baskara. (bas)