Dr. Sedana: Agrofest ALC Memperkuat Agribisnis dan Kemandirian Pangan
(Baliekbis.com), Penyelenggaraan Agrofest ALC yang akan digelar mulai 26 Januari sampai 6 Pebruari 2021 di ALC (Agro Learning Center) Cekomaria Denpasar dinilai merupakan salah satu terobosan untuk membangkitkan dan mempercepat pembangunan pertanian, seperti kemandirian pangan.
“Kegiatan ini menjadi suatu upaya untuk mengimplementasikan kebijakan dan program pembangunan pertanian yang telah disusun oleh pemerintah.
“Dalam kaitannya dengan kemandirian pangan, kebijakan dan program-program pemerintah ‘harus’ bermuara pada sektor pertanian mengingat perannya yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat sebagai bagian memaknai jargon pertanian sebagai tulang punggung perekonomian,” ujar Rektor Dwijendra University Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,MMA, Rabu (20/1) di Denpasar.
Dikatakan membangun pertanian dapat diartikan membangun pertiwi yang memberikan kehidupan bagi seluruh penghuni pertiwi, khususnya manusia. Guna dapat mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan, pertanian sangat diperlukan untuk membangun dan mengembangkan sistem yang kuat, seperti agribisnis.
“Agribisnis sebenarnya adalah suatu konsep yang utuh, mulai dari penyediaan sarana produksi dan alsintan, proses produksi, mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang mendukung dengan kegiatan pertanian,” ujar master jebolan Manila ini.
Melalui sistem agribisnis, diperlukan adanya rancangan untuk meningkatan nilai tambah bagi setiap pelakunya, khususnya para petani sebagai salah satu pelaku bisnis pertanian, seperti produk-produk pangan, hortikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan.
Menurutnya, pendekatan terintegrasi dari hulu sampai ke hilir wajib dilakukan oleh seluruh pihak melalui penguatan agroindustri hulu dan agroindustri hilir dan sektor penunjang lainnya, seperti kredit, tranportasi, penyuluhan dan lain sebagainya. “Pertanian pangan yang mandiri diarahkan juga untuk mewujudkan kedaulatan pangan,” tegasnya.
Pertanian yang berdaulat ditujukan untuk menciptakan sistem pertanian yang tangguh guna memproduksi produk-produk pertanian dalam arti luas guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sementara itu, produk-produk impor hanyalah bersifat pelengkap atau asesoris. Dengan demikian ketergantungan akan impor untuk produk-produk olahan dan konsumsi dapat ditiadakan dan malahan sebaliknya Indonesia termasuk Bali dapat semakin meningkatkan ekspornya dan variasi prouk-produk yang diekspor.
Pemenuhan kebutuhan dalam negeri ini dan besarnya ekspor produk-produk seiring dengan peningkatan pendapatan para petani produsen.
Salah satu kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk mewujudkan pertanian pangan mandiri adalah kebijakan teknologi inovasi pertanian yang semakin berkembang.
“Penyelenggaraan Agrofest ALC menjadi sangat relevan untuk membangun pertanian karena akan menyajikan berbagai teknologi inovasi pertanian termasuk dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia di setiap subsistem agribisnis, termasuk para petani dan stakeholder lainnya, seperti penyuluh dan agen-agen pembaharu lainnya,” tambah doktor bidang Manajemen Agribisnis Unud ini seraya mengacungkan jempol atas terobosan Direktur ALC Nyoman Baskara yang begitu gigih berinovasi memajukan sektor pertanian di tengah berbagai kendala yang kini tengah dihadapi petani.(bas)