Drh. Luh Laksmi Werti : Kuncinya Disiplin dan Mau Belajar
(Baliekbis.com), “Energik, lugas dan tegas tercermin dari sosok Luh Laksmi Werti. Dan di bawah tangan dingin ibu empat anak ini, PT. Marthys Orthopaedic Indonesia yang dikelolanya kini bertumbuh dan maju cukup pesat”.
Banting setir dari PNS menjadi pengusaha implan bukan pekerjaan mudah. Apalagi bidang yang digeluti termasuk khusus dan langka bagi ukuran seorang wanita biasa. Namun kalau mau belajar, ditekuni, disiplin serta kerja keras pasti akan bisa. “Saya awalnya tak memikirkan apa bisa atau tidak. Tetapi memulainya dengan belajar langsung dan menekuninya. Dengan disiplin dan kerja keras, sejalan dengan waktu semuanya bisa dilalui dengan baik,” ungkap Luh Laksmi Werti menceritakan pengalamannya berbisnis implan di rumahnya yang sejuk dan lapang di kawasan Renon, belum lama ini.
Bisnis implan di bawah bendera PT Marthys Orthopaedic Indonesia yang memproduksi orthopaedic implants, orthopaedic instruments dan power tools ini memang sempat jatuh bangun dalam perjalanannya. Saat memulainya di tahun 1997 silam, bisnis ini terus menanjak. Bahkan tumbuh signifikan. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia banyak memakai produknya. Namun cobaan tetap saja ada. Bahkan cukup parah sehingga dia terpaksa menutup kantornya. Hingga beberapa tahun, produksi implan terpaksa dihentikan. Namun untungnya puluhan pegawainya masih tetap setia. Sampai kemudian PT Marthys Orthopaedic Indonesia yang berkantor pusat di Surabaya itu kembali bisa beroperasi. “Astungkara kami bisa bangkit kembali,” ujarnya penuh mensyukuri. Apalagi kemudian produknya masuk E-Katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Jasa/Barang Pemerintah) semakin membuatnya mantap menggeluti dunia implan tersebut.
Kebangkitan itu bukan saja menambah semangatnya namun juga menjadikannya lebih matang dalam mengelola bisnis dimana persaingan sudah tentu ada dan tidak bisa diabaikan. “Tetapi sebagai wanita Bali saya tetap merasa bangga karena bisa berbuat sesuatu yang positif dan berarti bagi banyak orang,” ungkapnya. Soal bahan untuk implan, menurut Laksmi sebenarnya tak sulit. Namun untuk menjaga kualitas ia memilih bahan baku karbon yang didatangkan dari Rusia dan Italia. Pilihan produk dari dua negara itu karena kualitasnya yang dinilai paling bagus. Dan memang terbukti selama ini produknya semakin banyak dipakai dan tak ada keluhan. “Biar sedikit mahal yang penting kualitasnya bagus,” tambah Laksmi. (bas)