Drs. Cendikiawan: Peduli Warga Terdampak Covid, LPD Bantu Sembako dan Beri Relaksasi
(Baliekbis.com), Covid-19 yang telah berlangsung setahun menyebabkan banyak usaha dan perekonomian masyarakat terpuruk. Terkait kondisi yang terjadi ini, LPD (Lembaga Perkreditan Desa) selaku wadah pengembangan ekonomi desa adat tidak tinggal diam.
“LPD juga ikut membantu meringankan beban warga yang terdampak dengan kegiatan bhakti sosial seperti membantu sembako. Nasabah juga dibantu dengan program relaksasi,” ujar Ketua BKS (Badan Kerja Sama) LPD (Lembaga Perkreditan Desa) Bali Drs. Nyoman Cendikiawan, M.Si. terkait kondisi lembaga yang dipimpinnya saat pandemi ini, Rabu (10/3).
Dikatakan, basis LPD ada di desa adat sehingga dengan dukungan yang solid dan kondisi yang harmonis menjadikan lembaga ini tetap bertumbuh. Meski diakui tantangan dan persaingan dari lembaga sejenis juga tidak sedikit untuk merebut “kue” yang ada di desa (adat).
Namun dengan adanya dukungan yang begitu besar baik dari BPD dan desa adat, sejauh ini LPD bisa terus bertumbuh. Apalagi LPD selalu berbenah mengikuti perkembangan teknologi (IT) sesuatu kebutuhan.
“Kita terus mensosialisasikan LPD Go Digital. Ada E-Link yang dirintis BPD dengan LPD sehingga keduanya saling bersinergi, saling menguntungkan. Ada sekitar 600 LPD yang telah masuk standar digital,” tambah Cendikiawan yang juga Manajer LPD Talepud Tegallalang Gianyar ini.
E-Link ini memberi banyak keuntungan seperti penggunaan non tunai. Namun tantangan juga ada seperti SDM dan program komputer.
Dikatakan Cendikiawan, LPD sebagai lembaga keuangan desa adat, memiliki payung hukum yakni perda dan pergub. Saat ini LPD sepenuhnya mengelola dana pihak ketiga (masyarakat).
Ke depan perlu ada dukungan dari pihak pemerintah dalam menghadapi persaingan dengan lembaga keuangan lain yang memberikan fasilitas bunga lebih rendah.
Secara umum keberadaan 1.436 LPD yang tersebar di 1.485 desa adat di Bali berjalan cukup baik. Hal ini karena sebagian besar LPD berada di wilayah yang potensinya tidak dominan bergantung di sektor pariwisata sehingga tidak terlalu terdampak.
Cendikiawan, M.Si. menambahkan harapannya beberapa desa adat yang belum memiliki LPD bisa segera membentuk wadah ini. Sebab LPD yang telah hadir di Bali sejak 37 tahun silam ini sudah dirasakan kontribusinya baik bagi warga maupun desa adat sesuai aturan (pararem) yang sudah disepakati.
Dikatakan ke depan dengan tingkat persaingan dan perkembangan yang ada, soliditas, kondusivitas dan keharmonisan selain likuiditas sangat penting dijaga. Prinsip kehati-kehatian tetap dijalankan dan pembinaan yang perlu ditingkatkan. “Kalau pun ada permasalahan yang terjadi selalu diupayakan diselesaikan secara intern di desa adat,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Nyoman Cendikiawan selaku Ketua BKS LPD Bali juga mengucapkan “Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1943” serta berharap agar Protokol Kesehatan tetap dijalankan dengan baik sehingga wabah covid bisa segera berakhir dan kegiatan berjalan normal kembali. (bas)