Dua DTW Buleleng Raih Penghargaan ISTA
(Baliekbis.com), DTW Desa Pemuteran mendapatkan peringkat pertama dalam kategori kelestarian lingkungan, serta Hotel Plataran L Harmoni mendapatkan peringkat kedua kategori tata kelola pariwisata. Masuk nominasi dan menjalani penilaian oleh tim Kementerian Pariwisata Indonesia, dua Destinasi Tujuan Wisata (DTW) di Buleleng berhasil menyabet penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA), yang diumumkan pada Rabu (27/9) lalu. Dari hasil penilaian tim Kemenpar pada awal September lalu, dua DTW yang ada di Buleleng pun dinyatakan berhak untuk mendapatkan penghargaan diantaranya Desa Pemuteran yang selama ini konsen dalam wisata laut dan pelestarian lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakatnya didaulat sebagai juara I kategori peletarian lingkungan. Mengalahkan DTW Tanah Karo dan Sukabumi dan Malang berurutan di posisi II, III dan harapan I.
Selain itu Hotel Plataran L Harmoni yang berlokasi di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak Buleleng yang pengembangan pariwisatanya menonjolkan konsep alam, berhasil menduduki posisi kedua kategori tata kelola pariwisata. Selain dua DTW yang ada di Buleleng, dalam kesempatan yang sama tiga DTW lainnya yang masuk dalam nomimasi ISTA 2017, yakni Desa Penglipuran Bangli juga berhasil merih juara I kategori Budaya dan disusul Museum Blangko, Gianyar di posisi ketiga, dan DTW ITDC di Kabupaten Badung juga berhasil meraih penghargaan kategori pengembangan yang hanya diberikan kepada satu pemenang. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan dengan peraihan penghargaan pariwisata ini pihaknya sangat berbangga. Apalagi saat ini Pemerintah Kabupaten Buleleng sedang konsen dalam peningkatan kwalitas pariwisata Bali Utara. Penghargaan yang diraih dua DTW di Buleleng ini pun disebut akan sangat berdampak pada kunjungan wisatawan ke Buleleng kedepannya.
“Bukti nyata, pariwisata di Buleleng memang layak untuk dikunjungi wisatawan. dengan penawaran wisata berbasis alam dan potensi yang mungkin hanya ada di Bali utara,” katanya. Keberhasilan dua destinasi wisata yang ada di Buleleng meraih penghargaan nasional, menurut Sutrisna melalui proses seleksi yang ketat, baik dari segi tata kelola, manfaat di bidang ekonomi, pelestarian budaya dan pelestarian lingkungan. Selain memiliki empat kategori penilaian, destinasi pariwisata Desa Pemuteran di Desa Gerokgak selama ini menawarkan potensi wisata bawah lautnya, merupakan pengembangan pariwisata di Buleleng yang sangat komplit. Baik dari pemberdayaan masyarakatnya dalam mengembalikan ekosistem laut yang dulunya rusak yang saat ini menjadi wisata unggulan Buleleng, melalui konservasi terumbu karang.
Sedangkan Hotel Pelataran L Harmoni yang berlokasi di tengah hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) wilayah Desa Pajarakan, Buleleng, juga memiliki potensi hampir sama dengan desa Pemuteran. Sebagai pelaku wisata lebih mengedepankan produk lokal dan pemeberdayaan masyarakat setempat. Disamping menjual wisata berbasis alam sebagai salah satu misinya. “Sebelumnya kami memang melihat dan mengkaji dari puluhan destinasi wisata yang ada di Buleleng, berpotensi dan memenuhi keempat unsur penilaian itu keduanya ini sehingga kami ajukan ke Kemenpar. Hasilnya, sangat memuaskan,” tutupnya. (ist)