Dukung Kebangkitan Ekonomi, BPR Kanti Alokasikan Rp400 Miliar Dukung Modal Kerja UMKM
(Baliekbis.com), Dirut BPR Kanti Made Arya Amitaba mengakui kondisi saat ini lagi sulit. Banyak pelaku usaha (UMKM) kesulitan modal kerja akibat terdampak Pandemi Covid-19. Bahkan tidak sedikit yang terancam bangkrut.
“Untuk bisa bangkit mereka perlu dukungan modal usaha. Di sinilah peran bank harus berani membantu modal kerja. Kalau mereka yang lagi sulit ini dibiarkan, mereka akan mati (bangkrut) dan kita juga ikut terimbas,” ujar Amitaba pada pertemuan dengan jajaran Kadin dan HIPMI, Senin (15/3) di Sanur.
Pertemuan mengangkat tema “Berbagi Rasa dengan Pengusaha Muda HIPMI Bali & KADIN Denpasar Menuju Bali Bangkit” ini membahas bagaimana UKM yang tidak bisa mendapatkan akses modal kerja dari bank umum bisa tetap bergerak mengembangkan usahanya. Jadi Bank Kanti siap membantu. Tidak tanggung-tanggung, BPR Kanti mengalokasikan dana Rp400 miliar untuk membantu modal kerja UKM agar bisa bergerak, bangkit.
“Ini sesungguhnya persoalan hidup mati. Memang kondisinya sulit. Di sinilah bank harus berani mengeluarkan kredit. Kalau gak keluarkan kredit kita pasti mati. Karena itu BPR Kanti akan support modal kerja mereka agar bisa bangkit,” tegasnya.
Dalam membantu menggerakkan UKM, BPR Kanti membiayai nasabah baik yang kreditnya macet maupun pengusaha yang telah mengikuti restrukturisasi. “BPR Kanti siap bantu modal kerjanya, kita gak pernah blacklist nasabah. Yang penting komitmen,” jelas Amitaba yang telah 23 tahun menakhodai BPR Kanti.
Amitaba mengaku optimis dunia usaha bisa bangkit dalam kondisi saat ini. “Yang penting kita harus berkiprah sesuai profesi dan bidang masing-masing. Jadi bagaimana pelaku bisnis ikut menggerakkan ekonomi, tak bisa hanya bergantung pada pemerintah,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, BPR Kanti sengaja mengundang HIPMI dan Kadin untuk mem-back-up pelaku usaha yang membutuhkan modal kerja sehingga bisa bergerak dan tumbuh. BPR Kanti juga mendukung usaha koperasi. “Selain modal kerja, yang tak kalah penting peningkatan keterampilan SDM-nya,” tambahnya.
Sementara itu Putu Arnawa dari Kadin Denpasar mengatakan pelaku usaha saat ini butuh dana untuk reopening. “Jadi dukungan modal kerja dari Bank Kanti ni sangat positif bagi upaya mengembalikan Bali seperti sebelumnya,” jelas Arnawa.
Pembina HIPMI Bali I Made Dwi Indrawan juga mengatakan UMKM perlu dukungan modal. Ia memuji terobosan Bank Kanti membantu modal kerja sehingga pengusaha bisa bangkit. (bas)